Melihat hari ini, jelas kami mendapat berita positif dari penjualan ritel dan sepertinya perlambatan besar-besaran dalam ekonomi tidak terwujud seperti yang diperkirakan ..
New York (ANTARA) - Wall Street berakhir beragam pada perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), dengan kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah mengimbangi penguatan tak terduga data penjualan ritel yang menggarisbawahi kekuatan pemulihan ekonomi Amerika Serikat.

Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 63,07 poin atau 0,18 persen, menjadi menetap di 34.751,32 poin. Indeks S&P 500 berkurang 6,95 poin atau 0,16 persen, menjadi berakhir di 4.473,75 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup bertambah 20,39 poin atau 0,13 persen menjadi 15.181,92 poin.

Delapan dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor material dan energi masing-masing merosot 1,09 persen dan 1,06 persen, memimpin penurunan. Sementara itu, sektor consumer discretionary menguat 0,44 persen, merupakan kelompok berkinerja terbaik.

Baca juga: Wall Street dibuka jatuh, tertekan turunnya saham teknologi dan minyak

Tiga indeks utama menghabiskan sebagian besar hari di wilayah negatif karena kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS menekan saham-saham teknologi terkemuka di pasar, dan dolar yang meningkat membebani saham-saham berorientasi ekspor.

Amazon.com Inc, didukung oleh penjualan daring yang kuat dalam laporan Departemen Perdagangan, membantu mendorong Nasdaq ke wilayah positif.

"Melihat hari ini, jelas kami mendapat berita positif dari penjualan ritel dan sepertinya perlambatan besar-besaran dalam ekonomi tidak terwujud seperti yang diperkirakan banyak orang," kata Ryan Detrick, ahli strategi pasar senior di LPL Financial di Charlotte, North Carolina.

"Ini adalah pengingat yang bagus bahwa ekonomi masih mengambil dua langkah maju untuk setiap langkah mundur bahkan di tengah kekhawatiran COVID," tambah Detrick.

Baca juga: Wall Street menguat ditopang lonjakan harga minyak dan data ekonomi

Saham-saham transportasi dan microchip yang sensitif secara ekonomi termasuk di antara yang terbaik.

Data yang dirilis sebelum bel pembukaan menunjukkan lonjakan tak terduga dalam penjualan ritel karena pembeli melewati Badai Ida dan varian Delta COVID-19, bukti ketahanan konsumen, yang berkontribusi sekitar 70 persen terhadap pertumbuhan ekonomi AS.

"Sekali lagi, ini menunjukkan konsumen AS terus berbelanja dan terus membantu pertumbuhan ekonomi ini," kata Detrick.

Perusahaan pakaian Gap Inc terangkat 1,6 persen. Platform pasar daring Etsy Inc dan perusahaan aksesori mewah Tapestry Inc masing-masing melonjak 3,1 persen dan 1,9 persen.

Ford Motor Co menguat 1,4 persen setelah mengumumkan rencana untuk meningkatkan produksi model pikap listrik F-150.

Volume transaksi di bursa AS mencapai 9,37 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 9,44 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021