Wigan, Inggris (ANTARA News) - Sepuluh pemain Wigan bangkit dari ketertinggalan untuk memastikan hasil imbang 2-2 melawan Arsenal setelah gol bunuh diri Sebastien Squillaci membuat bos The Gunners Arsene Wenger disorot akibat kebijakannya memilih pemain.

Kedua tim memasuki pertandingan Rabu di DW Stadium setelah meraih kemenangan pada pekan lalu yang menjadi keajaiban bagi ambisi mereka masing-masing musim ini.

Wigan berhasil mengalahkan Wolverhampton Wanderers yang memberi nafas baru dalam perjuangan mereka menghindari degradasi sementara Arsenal memperkuat keyakinan mereka untuk meraih gelar dengan kemenangan atas Chelsea di Emirates.

Akan tetapi, jika para pemain Arsenal yang meraih kemenangan 3-1 atas tim juara bertahan itu merasa mereka sudah cukup berhasil untuk mempertahankan posisi dalam 11 pemain pembuka, mereka salah karena manajer Wenger melakukan delapan perubahan.

Tetapi segalanya tidak sesuai rencana bos asal Prancis itu, yang timnya kehilangan peluang untuk naik ke urutan kedua pada klasemen.

Mereka tertinggal satu gol melalui tendangan penalti Ben Watson, sebelum memimpin 2-1 berkat gol Andrey Arshavin dan Nicklas Bendtner namun disamakan oleh Squillaci hanya beberapa menit setelah pemain Wigan Charles N`Zogbia diusir keluar lapangan karena menyeruduk.

Pada awal pertandingan Wigan tampil lebih baik meskipun Arsenal berusaha menekan ke depan, yang membuat mereka terbuka di lini belakang. Dan setelah 17 menit tim tuan rumah memanfaatkan ruang yang terbuka itu.

Serangan balik dari N`Zogbia berakhir ketika dia dijegal di kotak penalti dan Watson menyarangkan bola melalui tendangan dari titik penalti untuk membuat kedudukan 1-0.

The Gunners melanjutkan dominasi penguasaan bola sepanjang sisa babak pertama tetapi mereka tidak pernah benar-benar mengancam gawang Ali Al-Habsi hingga Arshavin menyamakan kedudukan menjelang jeda pertandingan.

Tendangan rendah Bendtner dapat diselamatkan dengan baik oleh Al-Habsi tetapi menukik menuju Arshavin yang, menunjukan teknik bagus untuk memvoli bola melewati kiper Wigan dari jarak sekitar 13 meter.

Arshavin dan Bendtner tidak selesai sampai di situ pada babak pertama, karena mereka bekerja sama lagi untuk menempatkan Arsenal memimpin semenit menjelang turun minum.

Arshavin mengarahkan bola menuju Bendtner di tepi kotak penalti dan ia memaksa melewati pertahanan lemah Wigan untuk menyarangkan bola.

Pertandingan berlangsung lebih tenang ketika dimulai kembali karena kedua tim tidak ada yang mampu menguasai bola cukup lama untuk membuat perbedaan nyata.

Saat waktu tersisa 20 menit, Arshavin mendapat peluang terbaik pada babak tersebut ketika Arsenal menerobos lini belakang Wigan yang terbuka.

Wilshere dan Arshavin bekerja sama tetapi pemain asal Rusia itu tidak mampu menyelsaikannya ketika Al-Habsi bekerja dengan baik untuk melemahkan usaha tersebut.

Tidak lama kemudian Wigan mendapat peluang untuk menyamakan kedudukan ketika N`Zgobia dan James McArthur memperdaya Arsenal dalam serangan balik.

Tetapi ketika McArthur mengumpan rekan setimnya itu di depan gawang, N`Zgobia tidak mampu memperdaya Lukasz Fabianski.

Dua menit kemudian, pemain asal Prancis tersebut diusir dari lapangan karena menyeruduk Wilshere setelah berselisih di lapangan dan meskipun Arsenal merasa mereka bisa bertahan, Gary Caldwell menekan Squillaci di satu sudut dan menyundul masuk melewati kipernya sendiri untuk memastikan kedua tim berbagi poin, demikian AFP.
(F005/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010