Jakarta (ANTARA) - Dewan Pariwisata Hong Kong (HKTB) meluncurkan promosi daerah West Kowloon menyoroti kekayaan warisan dan kehidupan jalanan yang semarak.

“Pariwisata yang menyajikan pengalaman pengunjung adalah tren yang sedang naik daun dan sangat menginspirasi, terutama dimana tempat tersebut dapat memadukan seni budaya dengan kehidupan lokal yang otentik," kata Direktur Eksekutif HKTB Dane Cheng, dikutip dari siaran resmi, Sabtu.

"HKTB telah memilih untuk meluncurkan promosi skala besar, sebelum perbatasan internasional dibuka kembali karena kami ingin warga menikmati pengalaman terlebih dahulu dan menemukan tempat wisata tersembunyi di komunitas mereka, kami ingin menyalakan kembali antusiasme dan apresiasi serta menciptakan aura kehidupan seni yang harmonis di West Kowloon," tambah Dane Cheng.

Baca juga: Liburan seru untuk si kutu buku

Baca juga: Geliat pariwisata Indonesia diharap terjadi tahun 2022

Berikut rekomendasi tempat yang bisa dikunjungi di daerah West Kowloon.
Liu Ma Kee (ANTARA/HO)


Toko berusia seabad dengan kreasi cerdas
Liu Ma Kee, yang berpusat di Yau Ma Tei dan telah berdiri lebih dari satu abad, mempertahankan seni penggilingan batu tradisionalnya untuk membuat produk kedelai dengan resep rahasia keluarga. Liu Ma Kee sekarang menawarkan berbagai bumbu modern, dan bahkan telah menemukan pasta tahu fermentasi rasa bawang putih khusus untuk hidangan pasta dan resep carbonara yang dipadukan dengan rasa klasik tahu fermentasi.
Tung Nam Lou Art Hotel (ANTARA/HO)


Restoran Makanan Laut tradisional berubah menjadi hotel seni

Berlokasi tepat di sebelah stasiun MTR Yau Ma Tei, Tung Nam Lou Art Hotel – digambarkan sebagai oasis perkotaan – dibuka pada tahun 2018. Sebelumnya merupakan restoran makanan laut tradisional, dan sekarang menjadi hotel dengan galeri seni dan ruang bersama, melestarikan dekorasi interior nostalgia. Hotel ini juga menyelenggarakan lokakarya dan pameran bertema.
Sekolah Yau Ma Tei (ANTARA/HO)


Harta karun tersembunyi di Kuil Tin Hau
Kuil Tin Hau di Yau Ma Tei, berdampingan dengan bangunan di Jalan Shanghai, Yau Ma Tei, dinyatakan sebagai monumen pada tahun 2020. Ruang bagian selatan direnovasi menjadi Sekolah Yau Ma Tei. Kamar-kamar tersebut sekarang menjadi toko buku swalayan yang menawarkan pilihan buku dan barang-barang budaya. Kamar-kamar itu dulunya adalah sekolah swasta dan telah berubah menjadi ruang dengan pohon beringin kecil dan tempat-tempat foto seperti kios mie gerobak untuk menciptakan kembali pemandangan di luar Kuil di jalan kenangan.
 
Pabrik Kipas Angin Cheung Shing (ANTARA/HO)


Toko bersejarah yang menargetkan anak muda

Pabrik Kipas Angin Cheung Shing adalah salah satu dari sedikit pembuat kipas cendana di Hong Kong yang masih beroperasi. Mereka juga merupakan penghasil dupa. Pemilik usaha ini sudah berada di generasi kedua. Mr Law dan istrinya memutuskan kembali ke Hong Kong untuk mengambil alih bisnis. Law mencatat bahwa ada peningkatan penjualan dupa di kalangan konsumen perkotaan dalam beberapa tahun terakhir, dan mulai menjual pembakar dupa listrik dan pot dupa untuk menarik pelanggan yang lebih muda.

Baca juga: Main ke Hong Kong lewat kunjungan virtual

Baca juga: Tempat menyegarkan fisik dan mental yang ditawarkan di Singapura

Baca juga: Tiga destinasi wisata untuk perjalanan "mindfulness"

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021