Kerinci, Jambi (ANTARA News) - Sebanyak 33 desa di dua kecamatan di kaki Gunung Kerinci, yakni kecamtan Kayu Aro dan Gunung Tujuh, dinyatakan termasuk dalam lingkaran api atau zona bahaya terkena dampak paling awal dari erupsi Gunung Kerinci jika meletus.

"Ada 33 desa terdekat dalam Kayu Aro dan Gunung Tujuh yang terbilang sebagai desa paling rawan terkena dampak paling awal jika Gunung Kerinci meletus," kata Kabag Humas Pemkab Kerinci Amri Swarta di Kerinci, Jumat.

Desa terdekat adalah Desa Kersik Tuo yang hanya berjarak 13 km dan Desa Pengkolan Tuo dan Desa Pelompek sekitar 15 km dari kawah Gunung Kerinci.

Sementara desa lainnya berjarak sekitar 15 hingga 30 km dari puncak Gunung Kerinci yang merupakan gunung berapi tertinggi kedua di Tanah Air.

Desa-desa tersebut, 13 desa berada di Kecamatan Gunung Tujuh dan 20 desa berada dalam wilayah adminisitratif Kecamatan Kayu Aro.

Karena kondisi itulah, di tiap desa tersebut akan dimasukkan program `Kampung Siaga Bencana` dan didirikan `Lumbung Pangan` bencana dan `Gardu Penanggulangan Bencana`.

Program tersebut dimaksudkan untuk persiapan menghadapi segala kemungkinan terjadinya erupsi atau letusan Gunung Kerinci, ujar Amri.

Di Gardu Penanggulangan Bencana, akan disiapkan segala kebutuhan darurat sebagai tindakan penanggulangan evakuasi jika terjadi erupsi dadakan.

Selain itu, Pemkab Kerinci bersama Dinsos, BPBD, Polres, Kodim, BPS dan Tagana juga telah melakukan verifikasi atau pendataan terhadap segala kemungkinan dan peluang, termasuk mendata celah-celah atau yang bisa dibangunkan kanal-kanal guna mempersiapkan jalur evakuasi.

"Bebeapa bagian kaki gunung sudah didata dan didentifikasi sebagai celah aman. Di kawasan ini akan dibangun kanal-kanal yang pada saat terjadi letusan bisa dimanfaatkan sebagai jalur evakuasi secara cepat, sehingga terbebas dari incaran aliran lahar baik panas maupun dingin," katanya.

Selain itu, penduduk di 33 desa tersebut juga akan terus mendapat pendidikan dan pelatihan menghadapi bencana letusan gunung, sehingga diharapkan dengan program itu mental masyarakat bisa dibangun dan bisa bertindak secara spontan, cepat dan tepat saat terjadi erupsi.

(ANT-144/E003/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010