Jakarta (ANTARA) - Tiga holding BUMN jasa survei yakni PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) (Persero), PT Sucofindo (Persero), dan PT Surveyor Indonesia (Persero), mengedukasi mahasiswa terkait Sistem Manajemen Mutu ISO melalui webinar pada Rabu (8/9) bertajuk "Pengenalan ISO 9001:2015 Sistem Manajemen Mutu".

Edukasi bertujuan memberikan pengenalan International Organization for Standardization (ISO), khususnya terkait Sistem Manajemen Mutu pada ISO 9001:2015 kepada para mahasiswa.

"ISO 9001:2015 merupakan sebuah sistem manajemen mutu suatu basis yang paling aplikatif bagi seluruh industri yang melakukan kegiatan penerapannya," kata Direktur Utama PT BKI (Persero) Rudiyanto dalam keterangan pers dikutip Senin.

Rudiyanto berharap acara edukasi tersebut dapat menjadi bekal bagi para generasi muda untuk mengenal ISO 9001: 2015 tentang Sistem Manajemen Mutu.

"Rekan-rekan mahasiswa tentunya akan memiliki beberapa persepsi terkait dengan bagaimana ISO 9001:2015 ini akan melihat sesuatu yang sifatnya nanti akan berbeda atau melihatnya dari sisi awareness dari sistem penerapan tersebut."

Ia menjelaskan, webinar edukasi ISO 9001:2015 ini merupakan salah satu fokus program BUMN terkait perkembangan talenta.

"Fokus tersebut dijalankan dengan melakukan edukasi dan melatih calon tenaga kerja dan melakukan pengembangan SDM berkualitas untuk Indonesia," kata Rudiyanto.

Sebelumnya Holding BUMN Jasa Survei telah melaksanakan kuliah umum sebagai upaya mendukung program Kementerian BUMN dalam implementasi 5 poin prioritas dan pengenalan jasa Testing, Inspection, Certification.

Dalam kesempatan sama, M.Taufiq Hidayatulloh, Lead Auditor Sucofindo, menjelaskan bahwa Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 dapat memacu servis dan melakukan pelayanan operasional yang excellence kepada seluruh pelanggan.

"Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 memiliki tujuh prinsip yang menjadi dasar dari klausul-klausul yang ada pada ISO 9001:2015," kata Taufiq.

"Prinsip tersebut antara lain fokus pelanggan, kepemimpinan, keterlibatan orang, pendekatan proses, perbaikan, pembuatan keputusan berdasarkan bukti dan manajemen hubungan," kata dia.

Adapun konsep pendekatan proses yang dilakukan untuk melakukan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015 adalah melalui konsep Plan, Do, Check, Act (PDCA).

"Pada pelaksanaan ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu, maka konsep terkait dengan menetapkan sasaran dan prosesnya, melaksanakan apa yang direncanakan, memantau dan mengukur proses serta produk dan jasa yang dihasilkannya serta mengambil tindakan untuk memperbaiki kinerja sesuai dengan keperluan dan kebutuhan merupakan konsep yang perlu diperhatikan," kata Taufiq.

Taufiq juga menjelaskan mengenai konsep pola pikir berbasis risiko. Salah satu tujuan utama dari sistem manajamen formal adalah berfungsi sebagai alat pencegahan atau tindakan preventif.

"Meskipun risiko tersebut harus ditentukan dan ditangani, ISO 9001:2015 tidak menetapkan persyaratan memilih manajamen risiko yang formal atau sistem manajemen risiko tertentu,” kata dia.

Di akhir sesi, Direktur Pengembangan Sumber Daya BKI, Rozainbahri Noor menyampaikan harapannya agar para mahasiswa dapat merasakan manfaatnya dari kegiatan webinar Pengenalan ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu dan memberikan sertifikat secara daring kepada salah satu perwakilan peserta.

"Semoga dengan kegiatan ini menjadi sesi awal bagi para mahasiswa yang belum mengenal ISO dan tentunya hal ini akan bermanfaat ketika nantinya memasuki dunia kerja maupun berwirausaha sehingga sistem ISO 9001:2015 tentang Sistem Manajemen Mutu ini menjadi sangat penting sebagai bekal di kemudian hari," kata Rozainbahri.

Baca juga: BUMN Holding Jasa Survei komitmen dorong UMKM untuk naik kelas

Baca juga: Erick yakin Surveyor Indonesia bantu holding jasa survei go global

Baca juga: Survei: Indeks Kemerdekaan Pers Indonesia 2021 meningkat

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021