Jakarta (ANTARA) - Kentang adalah sayuran atau umbi-umbian yang dikenal memiliki banyak manfaat kesehatan dari ujung rambut hingga kaki, namun yang belum banyak disadari kulitnya juga mempunyai beragam khasiat.

Kentang sendiri terdiri dari protein, serat, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, potasium, sodium, seng, tembaga, mangan, selenium, vitamin C dan B serta folat.

Akan tetapi, para ahli mengatakan untuk tidak memakan kulit kentang yang terlihat hijau. Hal ini karena kentang merupakan umbi yang tumbuh di bawah tanah.

Ketika terkena cahaya atau dingin lebih lama, mereka mulai memproduksi klorofil sebagai proses alami. Hal ini mengarah pada pembentukan solanin alkaloid yang memberikan rasa pahit pada kentang dan bila dikonsumsi dalam jumlah yang lebih barnyak, dapat menjadi racun dan dapat menyebabkan banyak masalah pencernaan.

Kentang juga mengandung sejumlah besar solanin yang tidak dapat dihancurkan dengan merebus tetapi bisa hilang dengan menggorengnya.

Berikut ini adalah beberapa manfaat kesehatan dari kulit kentang dilansir Boldsky pada Senin.

Baik untuk kesehatan jantung

Menurut sebuah penelitian, kulit kentang memiliki aktivitas penangkal radikal atau antioksidan yang kuat karena adanya dua senyawa fenolik dominan, asam klorogenat dan asam galat.

Senyawa ini dapat membantu menjaga kesehatan jantung yang baik dengan mengurangi kerusakan jantung akibat radikal bebas. Kulit kentang juga mengandung sejumlah besar potasium, yang merupakan elemen yang baik dalam mengatur tekanan darah dalam tubuh.

Baca juga: Resep membuat kentang tumbuk seenak restoran

Baca juga: Menguak rahasia di ayam, burger hingga kentang goreng McD


Memiliki sifat antibakteri dan antijamur

Kulit kentang memiliki senyawa antimikroba yang kuat terhadap berbagai infeksi bakteri dan jamur. Hal ini disebabkan adanya senyawa organik terpen dan flavonoid pada kulitnya.

Setelah dikonsumsi, ini dapat membantu mencegah infeksi dan menjaga kesehatan seseorang. Selain itu, sifat bakteriostatik kulit kentang dianggap aman untuk digunakan dalam industri pengolahan makanan karena secara alami membantu melindungi terhadap patogen bawaan makanan dan membantu dalam pengawet makanan.

Membantu menyembuhkan luka

Studi mengatakan bahwa kulit kentang bertindak sebagai penyembuh luka alami dan dapat membantu menyembuhkan luka dan mencegah pertumbuhan bakteri yang berlebihan di area kulit yang terkena.

Ia memiliki kemampuan untuk menginduksi penyembuhan kulit dengan mendorong pertumbuhan sel dan memberikan kekuatan tarik pada kulit yang terluka. Kulit kentang mudah didapat, tidak terlalu terasa sakit jika diaplikasikan dan lebih baik dari kain kasa.

Memiliki sifat antivirus

Kulit kentang tidak hanya memiliki sifat antibakteri dan antijamur, tetapi juga sifat antivirus terhadap virus enterik, virus manusia yang terutama ditularkan melalui rute fekal-oral, muntah, kontak langsung orang ke orang atau melalui konsumsi makanan atau air yang terkontaminasi.

Asam klorogenik dan caffeic dalam kulitnya adalah senyawa fenolik utama yang bertanggung jawab atas aktivitas antivirusnya.

Mencegah anemia

Menurut sebuah penelitian, kentang panggang (1,08 mg) dan kentang yang dimasak dengan microwave (1,24 mg) beserta kulitnya memberikan jumlah zat besi maksimum bagi tubuh.

Penelitian lain menyebutkan bahwa kulit kentang mengandung 55 persen zat besi dari total kandungan zat besi umbi. Seperti kita ketahui bahwa zat besi merupakan komponen penting dalam menjaga produksi dan suplai sel darah merah dalam tubuh, konsumsi kulit kentang dapat membantu mencegah atau mengurangi risiko penyakit terkait seperti anemia.

Membantu menurunkan berat badan

Kulit kentang adalah makanan pokok yang rendah lemak, tinggi energi dan dikemas dengan banyak nutrisi seperti vitamin B, vitamin C, kalium dan serat makanan. Mengonsumsi hidangan kulit kentang membantu Anda tetap berenergi dan kenyang lebih lama, dan juga menjaga kalori tetap terkendali

Memiliki antosianin

Antosianin adalah flavonoid yang memberi warna alami pada buah atau sayuran. Umbi-umbian seperti kentang, terutama merah, kuning dan ungu memiliki banyak flavonoid penting yang terkait dengan beberapa manfaat kesehatan.

Kulit kentang memiliki kandungan antosianin yang lebih banyak daripada dagingnya, dan dari pencegahan penyakit radang hingga penyakit kronis, memiliki berbagai peran dalam tubuh orang-orang dari semua kelompok umur.

Membantu mengurangi kadar glukosa

Sebuah penelitian berbicara tentang efek anti-diabetes dan antihiperglikemik dari kulit kentang. Dikatakan bahwa serat makanan dan polifenol dalam bubuk kulit kentang dapat membantu mengurangi kadar glukosa ketika ditambahkan ke dalam makanan selama empat minggu.

Selain itu, kulit kentang juga membantu mengurangi kerusakan hati dan ginjal akibat radikal bebas serta meningkatkan fungsinya pada penderita diabetes. Kulit kentang juga membantu mencegah kerusakan saraf mata akibat glukosa yang tinggi.

Memiliki sifat kemopreventif atau melawan kanker

Kentang secara alami mengandung glikoalkaloid untuk melindungi diri dari serangga dan herbivora. Saat terkena cahaya, konsentrasi bahan kimia ini meningkat dan dapat berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

Namun, dalam jumlah yang sedikit, dapat memberikan banyak manfaat positif. Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa glikoalkaloid murni terisolasi memiliki sifat antikarsinogenik yang dapat membantu mencegah berbagai jenis kanker seperti serviks, hati, perut dan limfoma.

Membantu dalam pengelolaan necrotising fasciitis

Necrotising fasciitis (NF) adalah bentuk kondisi kulit yang langka, fatal, dan agresif. Seperti disebutkan di atas, kulit kentang bekerja sangat baik untuk kulit yang terluka, tetapi juga bisa efektif untuk banyak luka kulit kronis yang menyebar dengan cepat dan polimikroba seperti NF.

Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa ketika diterapkan pada luka berbasis nekrosis, kulit kentang dapat membantu mengobatinya dengan berbagai modalitas, terutama karena kandungan glikoalkaloid dalam kentang seperti alpha chaconine dan alpha solanine yang bertindak sebagai senyawa toksik bagi mikroorganisme. 

Baca juga: Adipati Dolken suka ngemil di sela rapat virtual

Baca juga: Lima hal agar salad kentang terasa sempurna

Baca juga: Hindari makanan ini setelah jam empat sore

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021