Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Sosial memiliki 100 Pelopor Perdamaian yang disiapkan untuk mengantisipasi bencana sosial yang akhir-akhir ini kerap terjadi di sejumlah daerah seperti bentrok antarwarga.

"Selama 2010, kita sudah siapkan 100 Pelopor Perdamaian yang akan dikirim ke daerah-daerah yang sering mengalami kerusuhan antarwarga maupun keributan lainnya yang termasuk bencana sosial," kata Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri di Jakarta, Selasa.

Salim Segaf mengatakan, saat ini bukan hanya bencana alam seperti banjir bandang, gempa bumi, tsunami, angin puting beliung dan lainnya yang kerap terjadi di beberapa wilayah di tanah air, tapi juga bencana sosial seperti bentrok antarmassa dan disharmonisasi antarumat beragama.

"Mereka ini, para Pelopor Perdamaian yang akan menjadi penengah dengan memanfaatkan kearifan lokal di daerah setempat sehingga mereka mampu meredam keributan yang terjadi," tambah Mensos.

Para Pelopor Perdamaian tersebut masuk dalam program Keserasian Sosial Masyarakat Kemensos dan diharapkan jumlahnya bertambah pada 2011.

Sejumlah kerusuhan massa terjadi selama 2010 di antaranya beberapa kali terjadi bentrok antarwarga di Papua yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Selain itu bentrok antara organisasi massa dengan warga juga terjadi di Rempoa, Tangerang pada Agustus 2010.

Bentrok antara dua kelompok warga juga terjadi di Tarakan Provinsi Kalimantan Timur pada September 2010 sehingga sempat melumpuhkan aktivitas warga setempat karena kondisi yang mencekam.

Bentrok antarorganisasi massa dengan jemaat agama tertentu juga kerap terjadi sepanjang 2010 seperti di Bekasi yang dikhawatirkan dapat mengganggu kerukunan antarumat beragama.

Bencana sosial yang terjadi di tanah air salah satunya disebabkan karena memudarnya rasa kesetiakawanan sosial nasional yang seharusnya perlu dipupuk bukan hanya dalam bentuk kegiatan seremonial, ujar Mensos.
(D016/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011