Jakarta (ANTARA) - "Gemah Ripah Loh Symphony" menjadi medium dua genre musik yang berbeda yaitu hip hop dan orkestra yang diakulturasikan menjadi penampilan pemanasan untuk FLAVS 2021.

FLAVS merupakan festival musik hip hop, soul, dan R&B terbesar di Indonesia yang menjadi wadah berkumpulnya para musisi dari beragam genre tersebut.

Hadirnya "Gemah Ripah Loh Symphony" menyajikan pertunjukan musik hip hop dibalut dengan musik orkestra dan dipadukan dengan penampilan teatrikal yang dilakukan oleh para penampil asal Yogyakarta.

Dalam siaran persnya, Selasa, proyek itu merupakan hasil kolaborasi dengan "Symphony From Hell" yang termasuk bagian komunitas HellHouse Records asal Yogyakarta.

Dipimpin oleh Alexander Sinaga, pertunjukan yang disiarkan secara virtual itu menjadi catatan penting dalam perjalanan musik akulturasi budaya di Kota Pelajar itu.

Pertunjukan ini berkonsep mengaransemen ulang lagu para musisi penampil dalam serangkaian set panggung teatrikal dengan berbagai visual dan simbolisasi identitas kota Yogya.

Para musisi yang tampil di antaranya Ki Catur Benyek, Wayang Hip Hop, Mario Zwinkle, D.P.M.B, Uncle T, Xaqhala, Nilly Menda, GNTZ, Jahanam feat. SIlir Wangi, Jogja Hip Hop Foundation, dan Reagina Maria (Riri Everyday).

Turut menghadirkan juga personel orkestra berjumlah 25 orang yang membawa instrumen brass, string, dan combo band.

Sebagai bagian dari pemanasan FLAVS 2021, konser musik virtual itu berhasil menyatukan dua genre musik yang saling bertentangan sehingga memperluas persepsi dari kedua genre tersebut.

Menciptakan karya baru dengan penggabungan melodi musik orkestra klasik yang rumit berjiwa ritmis bergabung dengan puisi hip hop yang tegas. Dengan keberhasilan "Gemah Ripah Loh Symphony" maka FLAVS 2021 yang akan dihelat diakhir Oktober 2021 semakin siap untuk dinanti.



Baca juga: FLAVS 2021 jadi wadah tumbuh musik hip hop, Soul, dan R&B anak bangsa

Baca juga: Festival Flavs digelar berkonsep virtual

Baca juga: Rinni Wulandari siapkan kejutan di Flavs Virtual Festival

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021