Jakarta (ANTARA) - Amazon Web Service (AWS) menghadirkan AWS Asia Pacific (Jakarta) Region yang memungkinkan pelanggan menikmati teknologi yang disediakan AWS secara lebih cepat dan aplikatif.

Donnie Prakoso selaku Developer Advocate AWS menjelaskan, pelanggan AWS dapat mengakses teknologi-teknologi yang sudah dimiliki AWS di Region Indonesia. Menurutnya, infrastruktur merupakan kunci bagi sebuah perusahaan dan organisasi untuk menangkap peluang transformasi digital dan melakukan inovasi.

"Perubahan itu sifatnya konstan, terus menerus dan kita perlu beradaptasi terhadap perubahan itu," kata Donnie dalam diskusi daring, Selasa.

Baca juga: AWS luncurkan Edge Location perdana di Indonesia

"Hampir semua organisasi di titik ini menghadapi berbagai tantangan. Dan mereka butuh untuk tetap hijau, tetap lincah, sehingga mereka mampu melakukan inovasi dan merespon terhadap perubahan itu menjadi lebih cepat mendeliver ke market," lanjutnya.

Lebih lanjut Donnie menjelaskan empat hal yang banyak diminta oleh pelanggan ke AWS di antaranya membangun aplikasi, mengatur infrastruktur, transformasi digital untuk inovasi dan keamanan.

"Hal-hal inilah yang menjadi faktor utama untuk dapat melakukan inovasi secara cepat. Deliver value ke customer dan juga dapat berkompetisi baik di ranah lokal atau global," ujar Donnie.

Dengan menggunakan teknologi dari AWS, Donnie menjelaskan ada beberapa manfaat yang bisa didapat oleh pelanggan. Misalnya seperti dapat melakukan transformasi lebih cepat, melakukan migrasi untuk critical applications dan mendapat alokasi serta mendapat fokus untuk IT resource mereka.

"Pelanggan juga dapat membangun envarement yang memang fokus untuk inovasi mereka juga mendapat keuntungan dengan mudahnya schelling system mereka. Teknologi ini juga dapat membantu stay secure," jelas Donnie.

Sebagai contoh, Donnie menceritakan tentang salah satu pelanggan AWS yaitu Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang telah mendapatkan keuntungan dari melakukan migrasi.

"Aksi cepat tanggap secara reguler menjalankan campaigns untuk berbagai donasi mulai dari bantuan finansial, makanan, supply medis dan juga lainnya. Mereka melakukan aktivitasnya dari website," tutur Donnie.

Setelah menggunakan teknologi dari AWS, Donnie menjelaskan bahwa pihak ACT dapat menangani lonjakan traffic ketika campaign berjalan. Sebab jika infrastruktur tidak dapat menangani traffic maka pelanggan tidak dapat membuka website.

"Walaupun traffic mereka melonjak hingga 300 persen, seperti ketika masa Idul Fitri, website mereka tetap berjalan dengan baik dan lebih pentingnya donator juga dapat tetap memberikan donasi mereka untuk berjalan setiap waktu," kata Donnie.

Baca juga: Amazon Web Service adakan program edukasi guna tingkatkan SDM digital

Baca juga: eCloudvalley, Mitra Konsultasi AWS pertama, capai Kompetensi Pembelajaran Mesin

Baca juga: Adopsi cloud permudah kegiatan belajar daring dan hibrida


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021