Diluncurkan di Kyu Kafe Ambon, Selasa malam, Sang Saka yang diawaki oleh Grizzly C Nahusuly, Graecyen "Miggy Mack" Santiago Jamco dan Filemon "Filaz" N Sinmiasa menyuarakan isu sosial, politik dan masyarakat di Indonesia melalui album perdana mereka.
Bergenre hip-hop old school, album berjudul Trikora berisi 12 lagu, yakni You Can, Coba Kau Pikirkan, Gaca, Kilas Balik, Frontal, Moving Crowd, A Town Flavor, Dansa, Survive, Hawa, dan dua lagu bonus berdialek Melayu Ambon "Maluku Sing Yo" dan "Balom Barenti".
Baca juga: Monita Tahalea rilis album baru bergenre "folktronik"
Semula album itu dijadwalkan rilis pada 2020, tapi karena pandemi COVID-19, peluncuran terpaksa ditunda hingga tahun 2021.
Filaz mengatakan, ia dan teman-teman tak ingin asal-asalan dalam bermusik. Album yang judulnya terinspirasi dari peristiwa pada Desember 1961, berisi lirik yang menyuarakan persoalan dan isu sosial politik yang sedang terjadi di Indonesia.
Diproduksi dalam bentuk compact disc (cd) sebanyak 500 keping, album tersebut diharapkan bisa menginspirasi banyak orang, dan mendorong kesadaran untuk membangun Indonesia yang lebih baik dan maju.
"Kami tak ingin sekedar bermusik tapi ada yang bisa kami sampaikan melalui album ini. Kami ingin menyuarakan isu-isu sosial, politik dan masyarakat yang sedang terjadi di Indonesia saat ini," ucap dia.
Senada dengan Filaz, menurut Grizzly, selain fenomena sosial yang sedang terjadi, proses pengerjaan album mereka juga terinspirasi dari beberapa rapper dan grup hip-hop seperti Tupac Shakur, Naughty by Nature, Public Enemy, Jay-Z dan Pesta Rap.
Dari 12 lagu di album tersebut, lagu berjudul Hawa menjadi lagu yang paling sulit dikerjakan. Lagu tersebut mengisahkan tentang sosok perempuan Indonesia yang tangguh, terluka berkali-kali tapi mampu bangkit dan bertahan.
"Lagu Hawa yang paling sulit karena bentuknya story telling dan rimanya tidak menggunakan rima hip-hop yang biasanya 16 bar," kata Grizzly.
Baca juga: Mantan petenis cilik Mark Nathan Harmony rilis album musik
Baca juga: Astera rilis lagu "Venita" sebagai jembatan untuk album baru
Pewarta: Shariva Alaidrus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021
