Malang (ANTARA News) - Keterlibatan para dosen di Universitas Brawijaya (UB) Malang dalam penelitian ilmiah selama kurun waktu 2010 minim, bahkan menurun jika dibanding dengan tahun 2009.

Rektor UB Prof Yogi Sugito, Kamis mengakui, jumlah penelitian berdasarkan proposal yang disetujui untuk didanai dan dosen yang terlibat mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya (2009).

"Menurunnya jumlah dosen yang terlibat dalam penelitian ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya karena banyaknya dosen yang menempuh studi program doktoral (S3) maupun magister (S2). Dosen yang menempuh pendidikan S3 sekitar 400 orang," tegas mantan Dekan Fakultas Pertanian UB tersebut usai rapat senat terbuka dalam rangka Dies Natalis ke-48 kampus setempat.

Selain itu, katanya, karena anggaran (dana) yang tersedia juga masih jauh dari harapan, yakni sekitar Rp16,7 miliar. Dana penelitian tersebut berasal dari berbagai sumber, sedangkan yang bersumber dari UB sendiri (PNPB) sebesar Rp2,5 miliar.

Jumlah dosen yang terlibat dalam penelitian selama tahun 2010 mencapai 271 orang atau hanya sekitar 18,4 persen dari total jumlah dosen UB sebanyak 1.400 dosen.

Oleh karena itu, lanjut Yogi, sebagai upaya untuk meningkatkan keterlibatan dosen dalam penelitian ilmiah, Kemendiknas menerapkan kebijakan sertifikasi dosen. Dalam kebijakan tersebut setiap tahun seluruh dosen harus melakukan penelitian, jika tidak, maka sertifikatnya sebagai dosen akan dicabut.

Menyinggung komposisi atau kualifikasi dosen di UB Yogi mengatakan, dari sekitar 1.400 dosen yang sudah menyandang gelar guru besar (profesor) sekitar 200 orang atau 14,2 persen, doktor (S3) sebanyak 30 persen, magister (S2) 50 persen dan selebihnya adalah sarjana (S1).

Ia mengemukakan, untuk meningkatkan persentase kualifikasi khususnya doktor itu sangat berat. "Cukup berat itu bukan karena program doktoralnya yang tidak jalan, tapi jumlah dosen-dosen baru terus bertambah," tegasnya.

Padahal, lanjutnya, untuk mencapai akreditasi dengan nilai A paling tidak jumlah dosen yang berkualifikasi doktor mencapai 70 persen dari jumlah total dosen yang ada.

Karena UB masih terkatrol dengan jumlah dosen yang saat ini menempuh pendidikan doktoral (S3) di dalam dan luar negeri, kata Yogi, maka masih bisa terkatrol dan memenuhi persentase 70 persen tersebut.

"Kami akan terus pacu peningkatan kualifikasi dosen termasuk keterlibatannya dalam penelitian. Kami juga sedang memikirkan bagaimana penelitian yang dilakukan dosen itu tidak hanya mengandalkan dana dari bantuan pemerintah maupun sponsor, namun lebih banyak dilakukan secara mandiri," ujarnyaun.
(E009/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011