Jakarta (ANTARA) - Pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Jakarta Barat dinilai lebih mudah bertahan selama pandemi COVID-19 dibandingkan dengan mal atau restoran besar, karena pangsa pasarnya adalah masyarakat umum dan harga produknya terjangkau.

"Walaupun ada dampaknya, semuanya memang terdampak, tapi pelaku UKM bisa lebih mudah bertahan," kata Kabag Ekonomi Pembangunan Pemerintah Kota Jakarta Barat, Iqbal Idham Ramid, di kantor Wali Kota Jakarta Barat, Rabu.

Iqbal mencontohkan, beberapa perusahaan makanan skala besar,  menjajakan produk makanan langsung ke jalanan untuk mencari pelanggan. Hal tersebut tidak jauh beda dengan apa yang dilakukan para pelaku usaha kecil selama pandemi.

Sampai saat ini, tercatat ada ribuan pelaku UKM binaan Pemkot Jakarta Barat masih beroperasi. Jumlah pelaku UKM itu diperkirakan akan terus meningkat. "Para pelaku UKM aktif memasarkan  produknya secara langsung maupun online," katanya.

Untuk memaksimalkan kualitas produk UKM, kata dia, Pemkot Jakarta Barat melalui program Jakprenuer akan memberikan bantuan pelatihan hingga masalah permodalan usaha. "Tugas kita memberdayakan pelaku UKM dengan memberikan pelatihan dan bantuan permodalan," jelas dia.

Iqbal berharap, aktivitas perekonomian di sektor UKM bisa terus berputar di tengah pandemi.

Dia juga berharap pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level tiga,  bisa memberikan kesempatan bagi mal dan restoran besar untuk meraup laba.

Baca juga: Jakarta Pusat segera miliki sembilan titik UKM di trotoar

Sebelumnya, beberapa Suku Dinas di Kota Jakarta Barat sudah fokus mendukung pelaku UKM. Salah satunya adalah Suku Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Jakarta Barat, yakni 
membantu pelaku UKM mempromosikan produknya secara online.

"Dengan kondisi sekarang pemasaran secara online menjadi sesuatu yang sangat dibutuhkan. makanya kita kembangkan pelatihan seperti itu," kata Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Barat, Jackson Sitorus, saat dikonfirmasi, Senin (13/9).

Menurut dia, perkembangan teknologi mengharuskan para pelaku usaha untuk masuk ke dunia digital. Salah satu pola usaha yang berubah di era digital, yakni promosi barang dan jasa secara online.

Jackson berharap, para peserta pelatihan kerja di bawah naungannya bisa mendapatkan keuntungan dengan cepat dan lebih mudah mencari pasar.

Baca juga: 168 pelaku UMKM di Cengkareng ikut program vaksinasi massal
Baca juga: Pelaku UMKM sudah divaksin di Jakbar ditandai dengan stiker

Pewarta: Walda Marison
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2021