Itu karena fokus investor adalah pada pertemuan Fed ... bagaimana proyeksi suku bunga akan terlihat dan apakah Fed akan mulai melakukan pengurangan pembelian aset...
Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu, dengan Indeks Nikkei mencapai level terendah dua minggu karena investor bersikap hati-hatian menjelang hasil pertemuan Federal Reserve (Fed) AS, mencari lebih banyak petunjuk tentang kapan pembuat kebijakan akan mengurangi stimulus dan menaikkan suku bunga.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo ditutup turun 0,67 persen atau 200,31 poin menjadi 29.639,40 poin. Sementara itu Indeks Topix yang lebih luas merosot 1,02 persen atau 21,00 poin menjadi berakhir di 2.043,55 poin, juga terendah sejak 6 September.

Nikkei sempat mengubah arah hari sebelumnya menjadi diperdagangkan lebih tinggi setelah unit utama China Evergrande, Hengda Real Estate Group, mengatakan akan membayar beberapa bunga obligasi yang jatuh tempo pada Kamis (23/9/2021), menghilangkan kekhawatiran keruntuhan yang akan segera terjadi.

Namun, perubahan itu masih belum mampu mendorong Nikkei di atas 30.000, setelah kehilangan level tersebut pada Selasa (21/9/2021), awal pekan yang dipersingkat hari libur, menurut Shigetoshi Kamada, manajer umum di departemen riset Tachibana Securities.

"Itu karena fokus investor adalah pada pertemuan Fed ... bagaimana proyeksi suku bunga akan terlihat dan apakah Fed akan mulai melakukan pengurangan pembelian aset sebelum akhir tahun," katanya.

Baca juga: Saham Jepang dibuka jatuh, investor pantau hasil pertemuan The Fed

Hasil pertemuan dua hari Fed dijadwalkan pada 18.00 GMT dengan konferensi pers setengah jam kemudian.

Pasar Jepang akan ditutup untuk hari libur pada Kamis (23/9/2021).

Perusahaan perdagangan memimpin penurunan ekuitas Jepang, jatuh 2,37 persen. Itochu adalah pemain terburuk di antara 30 saham inti Topix, kehilangan 4,08 persen, sementara Mitsui & Co turun 2,86 persen.

Pembuat mesin juga jatuh, dengan Daikin Industries turun 2,94 persen.

Mizuho Financial tergelincir 1,22 persen setelah laporan bahwa regulator akan mengawasi sistem manajemen di grup perbankan itu menyusul serangkaian kegagalan teknis.

Rekannya, Mitsubishi UFJ Financial Group naik 1,42 persen setelah mengatakan akan menarik diri dari perbankan ritel AS dengan menjual MUFG Union Bank senilai 8 miliar dolar AS.

Beberapa nama kelas berat termasuk di antara para top gainer lainnya. Investor usaha rintisana SoftBank Group menguat 1,9 persen dan pemilik jaringan toko pakaian Uniqlo, Fast Retailing naik 1,78 persen.

Baca juga: Saham China berakhir menguat, Indeks Shanghai naik 0,40 persen

Baca juga: Pasar saham Asia tegang, tertekan bayang-bayang Evergrande dan The Fed

Baca juga: IHSG diprediksi datar, seiring dimulainya pertemuan bank sentral AS


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021