Itu memang lima wilayah yang jadi fokus penataan kita
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat memprioritaskan proyek pembangunan dan penataan fasilitas umum di lima wilayah di daerah itu karena program sejenis sempat tertunda sejak 2020 karena pandemi COVID-19.

"Itu memang lima wilayah yang jadi fokus penataan kita," kata Asisten Ekonomi Pembangunan Kota Jakarta Barat Imron, di Jakarta, Rabu.

Lima fasilitas umum itu di antaranya, Sentra Primer Barat, Taman Sentra Flora dan Fauna Semanan, Sentra Promosi dan Pemasaran Ikan Hias (SPPIH) Slipi, Kota Tua dan Pecinan Glodok.

Ia menjelaskan, lima wilayah tersebut jadi prioritas karena pernah direncanakan sejak 2020 hingga 2021, tetapi tertunda eksekusinya karena pandemi COVID-19.

Penataan yang akan dilakukan di wilayah itu terdiri dari perbaikan trotoar, peremajaan bangunan yang sudah rusak hingga perbaikan saluran air.

Baca juga: Jakarta Barat revitalisasi sentra flora dan fauna pada 2022

"Kita lakukan penataan agar memperindah lokasi dan membuat warga lebih nyaman," kata Imron.

Ia juga menambahkan, saat ini sedang dilakukan revitalisasi di kawasan Sentra Primer Barat Kembangan Jakarta Barat, sedangkan kawasan lainnya akan dilakukan pada 2022.

Saat ditanya berapa dana yang digelontorkan untuk untuk penataan lima wilayah tersebut, Imron belum bisa menjelaskan dengan detail.

Imron berharap pandemi COVID-19 bisa mereda sehingga anggaran pembenahan lima lokasi tersebut bisa dialokasikan pada 2022.

Sebelumnya, Kasudin Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan Iwan Indriyanto mengatakan pihaknya akan menata ulang atau merevitalisasi kawasan Sentra Flora dan Fauna Semanan.

Baca juga: Pemkot Jakarta Barat imbau warga jadi pelaku UMKM saat hadapi pandemi

"Optimalisasinya mungkin diusulkan pada 2022," kata Iwan, Selasa (21/9).

Ia menjelaskan, revitalisasi ini dilakukan agar para pelaku UMKM binaan Sudin KPKP mendapatkan fasilitas lebih layak untuk berdagang.

Ia menyebut, nantinya, beberapa bagian sarana dan prasarana sentra akan diperbaiki seperti gerbang depan dan beberapa pintu lainnya.

Perubahan tata letak bangunan juga akan terjadi seperti penempatan kios khusus tumbuhan dan perikanan di lokasi yang terbuka.

"Kalau perikanan, perlunya terbuka supaya bisa dilihat jelas. Kalau pertanian, dia butuh matahari karena yang dijual tanaman," kata Iwan.

Baca juga: Tempat UMKM di Jakarta Barat dilarang disewakan ke orang lain

Setelah itu, pihaknya juga akan menyulap lahan di bawah tiang saluran udara tegangan ekstra tinggi (sutet) menjadi taman untuk menarik perhatian para pengunjung, termasuk membangun toilet di beberapa titik kawasan sentra.

Namun demikian, Iwan belum berencana untuk menambah gerai usaha yang saat ini baru berjumlah 76.

Rinciannya terdiri dari 15 kios peternakan, 46 pertanian dan 15 untuk perikanan.

Untuk saat ini, pihaknya tengah fokus memasarkan produk UMKM binaan Sudin KPKP Jakarta Barat.

Promosi bukan hanya dilakukan secara langsung, tetapi juga melalui laman resmi milik Sudin KPKP Jakarta Barat.

Baca juga: Wakil Ketua DPR harapkan pemerintah pacu UMKM

Dengan promosi yang maksimal, Iwan berharap para pelaku UMKM dapat mendulang keuntungan yang tinggi.

Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021