Jakarta (ANTARA) - Bank Sampah Budi Luhur di Jakarta Selatan "menyulap" sampah anorganik yang dikumpulkan dari warga setempat menjadi emas melalui program "memilah sampah menabung emas".

Koordinator Bank Sampah Budi Luhur, Umi Tutik di Jakarta, Kamis, mengungkapkan, program memilah sampah menabung emas tersebut ditujukan untuk menarik minat warga menjaga lingkungan sekaligus mengedukasi terkait pengelolaan sampah.

"Bank sampah budi luhur sendiri bersama CSR Pegadaian, membuat masyarakat bisa mendapatkan dua item, selain mendapatkan tabungan uang juga tabungan emas," kata dia.

Tutik menuturkan, setiap warga yang mengumpulkan sampah akan mendapat tabungan khusus yang pencatatannya dilakukan saat penimbangan setiap pekannya. Nantinya saldo tabungan tersebut akan ditukarkan dengan emas yang disediakan oleh Pegadaian.

"Program memilah sampah menabung emas itu sendiri caranya masyarakat kita usahakan untuk menabung, sampahnya ditimbang setelah itu punya buku catatan tabungan," kata Tutik yang merupakan relawan di bank sampah tersebut sejak 2014.

Dia pun berharap dengan program tersebut semakin meningkatkan minat dan kesadaran masyarakat untuk memanfaatkan sampah anorganik sebagai salah satu sumber pendapatan selain menjaga lingkungan.

Baca juga: Pertamina hadirkan Bengkel Sampah Tukar Oli di Jakarta Utara
Baca juga: Kelurahan Tugu Selatan inovasi bank sampah kurangi limbah plastik


Adapun atas program tersebut, Bank Sampah Budi Luhur meraih tiga gelar juara lomba yang diselenggarakan oleh Pegadaian dengan tema "Memilah Sampah Menabung Emas" yang diikuti 70 Bank Sampah Binaan Pegadaian di seluruh Indonesia pada 20 Agustus 2021.

Ketiga gelar yang diraih, yakni juara 1 untuk kategori akumulasi sampah terbanyak. Kemudian juara 1 untuk kategori akumulasi saldo tabungan emas tertinggi dan juara 3 untuk kategori akumulasi jumlah partisipan terbanyak.

"Setiap minggu itu kita bisa mendapatkan 1-2 ton sampah anorganik. Jadi sebulan, bisa 5-7 ton mengirim untuk dijual. Dan Alhamdulillah seluruh nasabah itu senang sekali dengan konsep kita," kata Tutik.

Sementara itu, Rektor Universitas Budi Luhur, Wendi Usino mengatakan, Bank Sampah Budi Luhur merupakan wadah pengelolaan sampah dan menjadi tempat sosialisasi di lingkungan masyarakat.

Hal ini sebagai bentuk kepedulian Universitas Budi Luhur terhadap masyarakat khususnya lingkungan hidup.

"Selamat kepada Bank Sampah Budi Luhur, dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja tuntas berhasil meraih prestasi yg berkualitas. Tetap semangat berkarya dan tidak cepat merasa puas," kata Wendi.

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021