Jakarta (ANTARA/JACX) - Beredar di media sosial, foto seorang perempuan menggunakan gamis hitam membelakangi perempuan-perempuan lain yang juga bergamis serta memakai burqa hitam.

Perempuan itu terlihat tidak menggunakan burqa dan membaca buku berwarna merah. Foto itu diklaim sebagai karya seniman Afghanistan bernama Shamisa Hassani. 

Dalam narasi yang beredar, foto itu diklaim sebagai suara Shamsia Hassani untuk menggambarkan berapa menderitanya perempuan Afghanistan. 

Berikut narasinya"
#FOTO karya seniman Afghanistan bernama shamsia Hassani, berusia 33 tahun, seniman coretan dan guru di universitas Kabul jika kita berbagi, kita akan memberikan suaranya dan semua wanita Afghanistan yang hidup di neraka."

Lalu benarkah foto itu adalah karya Shamsia Hassani?
Tangkapan layar yang menyebutkan foto perempuan membaca sebagai karya seniman Afghanistan Shamsia Hassani. (Facebook)


Penjelasan:
Berdasarkan informasi dari pemeriksa fakta AFP, karya itu bukan berasal dari Shamsia Hassani. 

Shamsia Hassani adalah seniman grafiti dan dosen di Universitas Kabul. Dia memang sering menggambar kehidupan perempuan Afghanistan.

Shamsia Hassani juga telah mengklarifikasi foto itu bukanlah karya aslinya. Klarifikasi dilakukan melalui akun Twiternya @ShamsiaHassani pada 14 September 2021. 

"Recently I noticed that hundreds of social media users shared this image as my artwork on their profiles/ pages, but this is not my artwork. 
I know that they wanted to support me and my art but please make sure to give the credit to the real artist." 


(Akhir-akhir ini saya sadar ratusan pengguna sosial media membagikan gambar ini sebagai karya saya di profil mereka, tetapi ini bukan karya saya. 
Saya tahu mereka ingin mendukung saya dan karya saya tetapi tolong pastikan untuk memberikan kredit pada seniman yang aslinya). 

Dalam penelusuran periksa fakta AFP, ilustrasi asli itu adalah bagian kampanye iklan majalah Reporter asal Ceko. 

Gambar tersebut berjudul "Mempertanyakan Radikalisme" dan merupakan rangkaian dari ilustrasi lainnya yaitu "Mempertanyakan Neo-Nazisme" dan "Mempertanyakan Perang". Direktur kreatif majalah tersebut, Atila Martins, mengunggah gambar tersebut di situsnya.

Dalam gambar aslinya perempuan itu tidak membaca buku berwarna merah melainkan membaca majalah Reporter. Foto itu merupakan karya Pavel Hejny dan telah memenangkan penghargaan perunggu untuk 2018 Clio Awards. 

Klaim: Foto perempuan membaca dari karya seniman Afghanistan
Rating: Hoaks

Baca juga: Taliban: Di Afghanistan tidak ada Al Qaida ataupun ISIS

Baca juga: Taliban berencana buka kembali SMA buat perempuan

Baca juga: Indonesia minta G20 bantu atasi krisis kemanusiaan di Afghanistan

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021