Ini bukti kegagalan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polewali Mandar (Polman) yang tidak bisa mencegah pembalakan hutan yang terus terjadi
Polman (ANTARA News) - Warga menilai banjir yang melanda Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar Provinsi Sulawesi Barat akibat terus terjadinya praktek pembalakan hutan yang dilakukan perusahaan besar di wilayah itu.

"Ini bukti kegagalan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polewali Mandar (Polman) yang tidak bisa mencegah pembalakan hutan yang terus terjadi,"kata Syamsuddin salah seorang warga di Kabupaten Polman, Senin.

Ia mengatakan, banjir yang terjadi di Kecamatan Binuang Kabupaten Polman karena kerusakan hutan yang terjadi di wilayah itu akibat pembalakan hutan yang tidak terkendali tanpa adanya kepedulian Pemkab Polman.

"Pemkab Polman melakukan pembiaran hutan di Polman dirusak sehingga masyarakat yang harus menanggung dampaknya karena menjadi langganan banjir, setiap musim hujan datang,"katanya.

Senada di katakan Mahmud Subarka, aktivis organisasi masyarakat Garda Bangsa di Kabupaten Polman, menurutnya pemerintah harus segera menghentikan aktivitas perusahaan pemilik hak pengelolaan hutan (HPH) yang terus melakukan eksploitasi hutan di Kabupaten Polman.

Pemerintah juga kata dia, harus melakukan tindakan tegas dengan melarang masyarakat yang melakukan pembalakan liar hutan di Polman untuk kepentingannya.

"Semua praktek pembalakan hutan di Polman baik secara legal maupun illegal harus dihentikan karena kondisi kerusakan hutan di Polman sangat parah dan menjadi pemicu terjadinya banjir secara terus menerus,"katanya.

Ia mengatakan, kerusakan hutan di Polman berdasarkan data Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Stasiun Pare-Pare, Provinsi Sulawesi Selatan cukup parah keruna kerusakan meningkat 4000 hektare dari 43.000 hektare tahun 2002 menjadi sekitar 47.000 hektare pada 2010 karena pembalakan hutan yang terus terjadi, sehingga pembalakan hutan itu harus dihentikan secepatnya.

Sementara itu banjir di Kecamatan Binuang Kabupaten Polman yang terjadi sejak sore telah membuat aktivitas masyarakat menjadi terganggu karena ratusan pemukiman penduduk terendam di wilayah itu setelah hujan mengguyur deras wilayah itu.

Selain merendam pemukiman penduduk, banjir itu juga merendam areal pertanian masyarakat sehingga terancam gagal panen serta membuat ternak masyarakat terganggu dan harus diungsikan ketempat yang lebih aman. (MFH/A020/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011