Karawang (ANTARA News) - Satu dari tujuh pintu Bendung Curug, di Desa Curug, Kecamatan Klari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang baru selesai diperbaiki beberapa pekan lalu jebol pada Selasa siang (11/1).

Direktur Pengelolaan Air Perusahaan Jasa Tirta (PJT) II Jatiluhur, Herman Idrus, mengatakan, sejumlah pintu Bendung Curug masih belum dioperasikan dan bahkan pada saat kejadian pintu yang jebol itu dalam keadaan "stand by".

Tetapi tiba-tiba, pintu Bendung Curug bergeser dari posisi semula hingga akhirnya jebol. Sedangkan debit air saat itu dalam kondisi normal.

Kondisi normal tersebut ialah debit air yang mengalir ke saluran induk Tarum Barat mencapai 27.68,4 meter kubik per menit.

Sedangkan debit air yang mengalir ke saluran induk Tarum Utara dan Timur, masing-masing 131.701 meter kubik dan 37,5 meter kubik per menit.

Keterangan yang dihimpun ANTARA, proyek perbaikan pintu Bendungan Curug selesai pada pertengahan Desember 2010. Sedangkan pengerjaan proyek itu baru selesai sekitar 20 Januari 2011.

Pada Selasa siang sekitar pukul 10.30 WIB, satu dari tujuh pintu Bendung Curug di Desa Curug, Kecamatan Klari, Karawang, jebol.

Akibatnya, dipastikan akan mengganggu pasokan air ke Bekasi, Jakarta dan sekitarnya serta pasokan air ke Subang dan Indramayu.

Di sekitar Bendung Curug, pembagian air tidak terjadi akibat pintu Bendung Curug jebol.

Semua air di Bendung Curug tersebut mengalir ke saluran Tarum Utara atau Bendungan Walahar. Sehingga, kondisi air di Bendungan Walahar cukup tinggi.

Sedangkan saluran induk Tarum Barat yang menuju Kalimalang dan saluran induk Tarum Timur yang airnya mengalir ke Subang dan Indramayu surut. (MAK/M027/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011