Sanliurfa, Turki (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Republik Turki bersama Badan Promosi dan Pengembangan Pariwisata Turki (TGA) memperkenalkan Karahantepe sebagai salah satu situs yang termasuk di proyek Tas Tepeler.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Turki Mehmet Nuri Ersoy, mengatakan bahwa situs dan penggalian termasuk di Karahantepe akan mengungkapkan kontribusi penting Anatolia bagi sejarah manusia.

"Dalam beberapa hari mendatang, penggalian akan dimulai di gundukan pemukiman Ayanlar, Yogunbur, Harbetsuvan, Kurttepesi dan Taslitepe, sebagai bagian dari fase pertama Proyek Penelitian Neolitik Sanliurfa yang akan berlangsung antara 2021-2024," kata Menteri Ersoy, ditulis pada Sabtu.

Baca juga: Potensi pariwisata Kabupaten Bogor dipromosikan di Turki

Baca juga: Indonesia promosi wisata di Turki


"Pengukuran geomagnetik dan pengukuran radar penembus tanah telah dilakukan di beberapa daerah ini. Pengukuran ini akan berlanjut secara paralel dengan penggalian. Ini adalah proyek yang signifikan dengan konten yang luar biasa dan hasil yang mengesankan," imbuhnya.

Menteri Ersoy menambahkan, pihaknya bekerja sama dengan para pemangku kepentingan seperti 12 institusi dan organisasi, termasuk delapan universitas di Turki dan internasional. Ia mengatakan pihaknya juga sangat terbuka untuk menerima para peneliti dan institusi lain di dunia untuk bergabung di proyek ini.

"Kami mencoba untuk menggandeng sebanyak mungkin pihak dari luar Turki untuk terlibat. Semakin banyak, akan semakin baik, sehingga kami sebagai pemerintah bisa menyediakan anggaran untuk proyek ini secara maksimal," kata Menteri Ersoy.

"Diharapkan, proyek ini akan lebih komperhensif, dan kami sangat terbuka dengan partisipasi dari kalangan internasional," ujarnya menambahkan.
Situs Karahantepe di Sanliurfa, Turki. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)


Wilayah Sanliurfa, lanjut dia, adalah rumah bagi contoh pertama tenaga kerja terorganisir dan spesialisasi dalam sejarah peradaban. Antara tahun 2021 dan 2024, penggalian akan dilakukan di total 12 lokasi, termasuk Karahantepe, sebuah situs dengan lebih dari 250 blok megalit berbentuk T serupa dengan yang ditemukan di Situs Warisan Dunia UNESCO, Göbeklitepe.

Diyakini bahwa temuan dari penggalian ini akan memberikan kontribusi yang cukup besar dan luas untuk pengetahuan kita tentang kemanusiaan di zaman prasejarah, termasuk kehidupan sehari-hari dan ritual mereka.

Diperkirakan, ada beberapa situs di Sanliurfa yang mirip dengan Gobeklitepe, yang mencerminkan fase awal Zaman Neolitik.

Temuan terbaru dari penggalian Karahantepe dipamerkan dalam “Pameran Manusia Karahantepe dan Neolitik” ("Karahantepe and Neolithic Human Exhibition") di Museum Arkeologi Sanliurfa yang dibuka pada 23 September 2021 selama acara peluncuran proyek Tas Tepeler.

Baca juga: Turki perkenalkan Tas Tepeler, buka wawasan tentang peradaban manusia

Baca juga: Jalan-jalan di Turki secara virtual dari rumah

Baca juga: Turki jadi pilihan menarik turis Indonesia selama pandemi

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021