Sorong, Papua Barat (ANTARA) - PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Kasim berinisiatif membangun sebuah klinik karantina di area Taman Wisata Alam di Sorong, Papua Barat, guna penanganan dan merawat satwa yang terlalu.

Klinik karantina di Taman Wisata Alam atau TWA Sorong tersebut secara resmi dibuka oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Alue Dohong saat melakukan kunjungan, Sabtu.

Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Alue Dohong memberikan apresiasi serta menilai bahwa program PT KPI Unit Kasim bersinergi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Barat membangun klinik karantina tersebut cukup strategis di tengah kondisi satwa yang mulai terancam.

Baca juga: Pengelolaan Taman Wisata Alam Menipo padukan budaya dan alam

Ia berharap bahwa Taman Wisata Alam Sorong bisa menjadi tempat eduwisata alam bagi para pelajar khususnya di kota dan kabupaten Sorong.

“Hari ini saya resmi membuka klinik karantina ini sebagai dukungan upaya konservasi yang dilakukan PT KPI Unit Kasim bersama BBKSDA Papua Barat,” ujarnya.

Unit Manager Comunication Relation dan CSR PT KPI Unit Kasim, Dodi Yapsenang yang memberikan keterangan terpisah mengatakan bahwa fasilitas klinik karantina yang dibangun antara lain ruang karantina, ruang pemulihan, ruang dokter, dan kandang transit satwa.

Baca juga: Taman wisata alam Punti Kayu Palembang sudah dibuka lagi

Menurutnya, pembangunan klinik karantina tersebut merupakan bukti kepedulian KPI Unit Kasim dalam upaya menjaga dan melestarikan satwa di area Taman Wisata Alam Sorong.

Pembangunan ini, lanjut dia, selaras dengan tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) ke-13, yakni mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya serta tujuan ke-15 yaitu melindungi, memulihkan dan mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem daratan.

Serta mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi desertifikasi (penggurunan), dan menghambat serta membalikkan degradasi tanah dan menghambat hilangnya keanekaragaman hayati.

Baca juga: BBKSDA Riau inisiasi deklarasi penyelamatan TWA Sungai Dumai

Kegiatan ini juga merupakan bagian dari rencana pelaksanaan program tahunan dari perjanjian kerjasama dengan BBKSDA Provinsi Papua Barat yang diinisiasi sejak tahun 2018. Semoga kerjasama ini dapat memberikan dampak positif bagi sumber daya alam khususnya di Provinsi Papua Barat

“TWA Sorong dengan luas 900 hektare ini menjadi paru-paru Kota Sorong, memiliki ragam flora dan fauna serta suasana masih alami dengan udara yang segar, harus dijaga sebaik-baiknya,” tambah Dodi.

Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021