Jakarta (ANTARA) - Pembalut herbal dengan deodoran tidak disarankan untuk kesehatan vagina karena dapat mempengaruhi keseimbangan pH di organ tersebut, kata spesialis kandungan dr. Cynthia Agnes Susanto dari Universitas Indonesia.

"Kalau ada baunya (deodoran) tidak disarankan karena bisa mematikan flora di vagina, takutnya deodoran dalam pembalut yang berbahaya untuk vagina," kata Cynthia dalam webinar kesehatan, Sabtu.

Kadar normal pH arena vagina sekitar 3,8 hingga 4,5, termasuk dalam pH asam. Jika bakteri dan jamur alias flora dalam bakteri menjadi tidak seimbang, keluhan seperti keputihan tidak normal (patologis) dapat terjadi.

Baca juga: Cara Chelsea Islan tangkal mood jelek saat haid

Dikutip dari WebMd, kadar pH normal vagina yang terganggu bisa menyebabkan bacterial vaginosis yang menyebabkan keputihan, bau amis, gatal hingga sensasi tidak nyaman saat berkemih. Ketidakseimbangan pH juga dapat menyebabkan infeksi jamur yang membuat vagina kemerahan dan gatal.

Pembalut dengan pewangi juga tidak dibutuhkan vagina karena bisa mengiritasi.

Pembalut sebaiknya diganti setiap 3-4 jam sekali atau ketika sudah terasa basah agar tidak menimbulkan iritasi pada organ intim karena area tersebut lembap. Mengganti pembalut secara rutin akan mencegah tumbuhnya bakteri dan membantu mengontrol bau.

Pilihlah pembalut yang sesuai dengan banyaknya darah haid. Bila darah haid sedang mengalir deras, pilih ukuran besar untuk mencegah kebocoran.

Bila ingin membersihkan vagina dengan cairan pembersih, pilihlah pembersih khusus luar vagina dengan pH 3,5-4,5. Sabun mandi biasa tidak disarankan untuk membersihkan vagina karena punya pH tinggi sehingga flora di organ intim menjadi tidak seimbang.

Baca juga: Perlukah cuci pembalut usai dipakai dan basuh tangan setelahnya?

Baca juga: Kata Psikolog mengenai mabuk rebusan pembalut

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021