Dubai (ANTARA) - Citi pada Senin meluncurkan pusat teknologi global di kantornya di Bahrain, yang pertama dari jenisnya di kawasan itu dengan tujuan mempekerjakan 1.000 pembuat kode selama dekade berikutnya.

Pusat teknologi yang berbasis di tempat Citi Bahrain, didirikan dalam kemitraan dengan Tamkeen, dana tenaga kerja yang didanai pemerintah, dan Dewan Pengembangan Ekonomi Bahrain (EDB), yang juga berinvestasi, kata seorang eksekutif Citi.

Berdasarkan rencana tersebut, Citi akan mempekerjakan setidaknya 100 orang dalam peran terkait pengkodean setiap tahun selama 10 tahun ke depan.

Karyawan baru pada awalnya akan bekerja di dua platform utama bank, Citi Velocity dan Citi FX Policy, kata Ala'a Saeed, kepala platform dan distribusi elektronik global Citi FX.

“Memilih dua sistem unggulan kami untuk dikembangkan dari sini di Bahrain adalah dukungan besar dari bakat dan kualitas orang yang kami temukan di sini,” katanya.

Tamkeen akan mensubsidi sebagian dari gaji dan menutupi biaya pelatihan di dalam dan luar negeri, kata Kepala Eksekutif Tamkeen Hussain Mohammed Rajab, tanpa mengungkapkan angkanya.

Bahrain, di mana Citi telah beroperasi selama 50 tahun, telah berupaya memasarkan dirinya sebagai pusat teknologi keuangan untuk Timur Tengah dan Afrika Utara dalam upaya menghidupkan kembali reputasinya sebagai pusat perbankan dan bisnis regional.

Negara yang berutang banyak, yang tidak memiliki sumber daya minyak atau gas seperti tetangga Teluknya, menerima dana talangan 10 miliar dolar AS pada tahun 2018 dari beberapa sekutu Teluknya untuk menghindari krisis kredit.

Baca juga: Citi Indonesia raup laba bersih Rp2,6 triliun sepanjang 2020

Baca juga: CEO Citi: Penjualan bisnis konsumer biasanya butuh waktu lama


 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021