Medan (ANTARA) - Tim Pencak Silat Sumatera Utara (Sumut) mengincar tiga medali emas di Pekan Olahraga Nasional ( PON) XX Papua, mengingat persiapan yang dilakukan dinilai sudah maksimal.

Manager Tim Pencak Silat Sumut, Enjang Bahri di Medan, Selasa, mengatakan, target tiga emas tersebut bukan tanpa perhitungan, namun sudah melalui melalui sejumlah perhitungan. Seperti misalnya Sumut diperkuat salah seorang pesilat putri Rizka Andini yang merupakan juara dunia.

Selain itu, empat pesilat putri Sumut peraih perunggu di PON Jawa Barat 2016 juga masih ikut di PON Papua ini. Mereka adalah Afriani Laurensia Barus, Artety Nadeak, Rahmadayanty, dan Rizka Andini.

"Empat pesilat kita yang berhasil meraih perunggu di PON Jabar, masih main di PON Papua ini. Artinya dengan pengalaman mereka yang tentunya terus diasah selama empat tahun ini, membuat mereka semakin matang. Target tiga emas cukup realistis, meski sebenarnya KONI Sumut hanya memberikan target dua emas kepada kami, " katanya.

Baca juga: Riki Aris Munandar menggapai asa di PON Papua
Baca juga: Sumbar bawa sembilan atlet pencak silat ke PON Papua


Ditambah lagi, lanjut dia, selama ini pesilat PON Sumut dibina tiga pelatih kawakan yakni Sutrisno, Apriansyah dan Agung Ramadhan.yang merupakan pelatih asal Jawa Barat yang pada PON lalu melatih pesilat Jawa Barat.

"Anak didik dia banyak meraih prestasi di PON Jabar lalu. Nah sekarang dia melatih pesilat kita, " kata Enjang yang juga sebagai Ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Kota Medan.

Meski demikian ia mengakui perjuangan pesilat Sumut untuk meraih medali cukup berat, mengingat daerah lain diperkuat oleh sejumlah pesilat yang bukan saja juara juara nasional namun juga juara internasional seperti SEA Games maupun Asian Games.

"Bali, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan Bali merupakan sejumlah daerah yang memiliki pesilat berkualitas. Nah daerah-daerah itulah yang akan menjadi saingan berat kita. Kami tentunya sangat mengharapkan doa masyarakat Sumut agar pesilat-pesilat kita bisa mengukir prestasi di PON Papua, " katanya menegaskan.

Terkait persiapan yang dilakukan selama ini, dengan adanya pendemi COVID-19 yang sampai saat ini masih melanda, sedikit banyak berdampak pada persiapan para pesilat, terutama dalam mencari lawan latih tanding yang seimbang.

"Kita siasati ujicoba dengan pesilat dari sejumlah perguruan maupun dari kabupaten kota. Atlet yang menjadi lawan latih tanding juga atlet pilihan dari perguruan masing masing. Selama ini kami terus tanamkan semangat tinggi, sportivitas dan mental juara kepada mereka, " pungkas Enjang.

Baca juga: Puspa, atlet pencak silat kelas dunia yang bela Jakarta di PON Papua
Baca juga: DIY bertekad perbaiki perolehan medali silat pada PON Papua

Pewarta: Juraidi
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021