Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G. Plate mengatakan pihaknya terus mendorong implementasi sejumlah proyek transformasi digital di samping tetap meningkatkan pemerataan dan kualitas layanan digital di penjuru tanah air.

Terkait transformasi digital, Kementerian Kominfo pada Selasa telah merumuskan motto baru untuk menyambut era baru, yakni “Semakin Digital, Semakin Maju” sebagai respon simultan terhadap geliat perubahan di masyarakat. Sebelumnya, Kominfo memiliki motto “Menuju Masyarakat Informasi”.

“Kominfo melakukan akselerasi dan transformasi digital dengan mengacu lima arahan strategis Presiden pada Agustus 2020 lalu, salah satunya menyiapkan peta jalan atau road map transformasi digital di sektor-sektor strategis,” kata Johnny dalam acara “Syukur dan Refleksi 20 tahun Kominfo” yang diselenggarakan secara virtual pada Selasa.

Untuk melanjutkan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Johnny, Kementerian Kominfo telah merancang Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024 yang mencakup pembangunan digital di empat sektor strategis, yakni infrastruktur digital, ekonomi digital, pemerintahan digital, dan masyarakat digital.

“Keempat sektor strategis itu adalah sektor-sektor yang saat ini menjadi kebutuhan masyarakat, sektor-sektor yang harus kami laksanakan,” ujar Johnny.

Pada sektor infrastruktur digital, Kominfo berupaya menuntaskan masalah disparitas serta aksesibilitas layanan komunikasi dan informatika di Indonesia. Johnny mengatakan infrastruktur digital yang berkualitas dan merata menjadi pondasi bagi keberhasilan transformasi digital yang inklusif dan memberdayakan.

“Untuk mencapai hal tersebut bukan hal yang mudah, namun Kominfo melakukan pembangunan infrastruktur digital di semua lapisan yang secara teknis dikenal sebagai lapisan backbound, middle mile, dan last mile,” kata Johnny.

Pada sektor ekonomi digital, Kementrian Kominfo mendorong pemanfaatan aspek digital bagi peningkatan produktivitas masyarakat.

Johnny menyebutkan valuasi ekonomi digital Indonesia pada 2020 mencapai 44 miliar dolar AS (Rp628,6 triliun) atau setara dengan 41,9 persen nilai ekonomi digital di kawasan ASEAN. Oleh sebab itu, penguatan ekonomi digital telah dilakukan termasuk melalui program UMKM digital on-board.

Dari jumlah UMKM yang terdata pada 2020, yakni sejumlah 64,7 juta unit, terdapat 21 persen UMKM yang telah terdigitalisasi. Johnny mengatakan Kominfo menargetkan pada akhir 2024 setidaknya 30 juta UMKM akan digitally on-board.

Pada sektor masyarakat digital, Kementerian Kominfo mengusung berbagai pelatihan literasi dan kecakapan digital secara komprehensif, melanjutkan apa yang sudah dirintis oleh para Menteri Kominfo sebelumnya pada tiga tingkatan, yakni tingkat dasar, menengah, dan mahir.

Di tingkat dasar misalnya, Kominfo menyelenggarakan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLB) untuk memfasilitasi pelatihan kompetensi dasar literasi digital. Johnny menyebutkan bahwa GNLB telah diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai gerakan yang perlu ditindaklanjuti bahkan menjadi acuan atau benchmark bagi gerakan literasi untuk bangsa-bangsa lain.

Di sektor pemerintahan digital, Kominfo juga akan mempercepat implementasi Sistem Pemerintahan Berbasasis Elektronik (SPBE) melalui pembangunan pusat data nasional sesuai mandat Pasal 27 Ayat 2 juncto Pasal 28 Ayat 4 Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 95 Tahun 2018 tentang SPBE.

Terakhir untuk masyarakat digital, Johnny mengatakan Kominfo terus berjuang menjadi garda terdepan dalam menyebarkan informasi-informasi yang baik dan berkualitas kepada masyarakat sehingga menumbuhkan optimisme publik.

Baca juga: Akses digital jadi kunci pemulihan ekonomi di masa pandemi

Baca juga: Ikhtiar mengukuhkan fondasi "startup" di Tanah Air

Baca juga: Satgas catat 24.900 warga Batam sembuh dari COVID-19

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021