Jadi saya harap kita tak lagi gagap. Harus tepat ketika memang perlu tanggap darurat,
Jakarta (ANTARA) -
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri membuka Pelatihan Dasar Manajemen Bencana dan Pengendalian Operasi Pencarian dan Pertolongan Bagi Pengurus Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) DPD dan DPC di seluruh Indonesia.

Pelatihan itu dilaksanakan secara virtual, Selasa, atas kerja sama partai berlambang kepala banteng itu dengan Pusdiklat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/Basarnas).
 
Megawati hadir secara virtual dari kediamannya di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat bersama Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. Ada juga Kepala BNPP/Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi, Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
 
"Dalam instruksi DPP partai, saya selalu meminta Baguna mempersiapkan diri membantu penanggulangan bencana," kata Megawati dalam siaran persnya.
 
Hal itu berangkat dari pengalaman panjang Megawati menghadapi bencana. Termasuk sejak saat dirinya menjabat sebagai wakil presiden dan presiden, hingga saat ini.
 
Kerap kali Indonesia itu ribut setelah kejadian bencana terjadi, oleh karena itu, Megawati mendorong agar persiapan diperkuat sehingga tak morat-marit ketika bencana benar terjadi.
 
"Jadi saya harap kita tak lagi gagap. Harus tepat ketika memang perlu tanggap darurat," kata Presiden Kelima RI ini pula.
 
Kepala BNPP/Basarnas Marsdya TNI Henri Alfiandi menyatakan bencana memiliki sifat tak bisa diprediksi sebelumnya. Karenanya bisa terjadi kapan saja, dimana saja, dan dapat menimpa siapa saja.
 
"Maka, kesiapsiagaan harus menjadi perhatian semua pihak guna meminimalisir jatuhnya korban jiwa," ujarnya.
 
Menurut Henri, Indonesia identik dengan potensi bencana besar karena warga Indonesia hidup di atas empat lempeng aktif di dunia; masuk dalam lintasan "ring of fire"; ditambah faktor geologi dan hidrografi yang meningkatkan potensi bencana.
 
BNPP/Basarnas bekerja mempersiapkan kekuatan dalam melaksanakan operasi tanggap darurat bencana, dengan melibatkan masyarakat, TNI-Polri, termasuk Baguna PDIP.
 
"Potensi pencarian dan pertolongan ini jadi pilar utama berhasilnya operasi pencarian dan pertolongan. Kita semua telah melihat sepak terjang Baguna PDIP dalam mendukung operasi pencarian dan pertolongan di Tanah Air. Baguna selalu hadir dan memberikan bantuan secara riil dalam penanggulangan bencana," kata Henri pula.
 
Dia berharap tim Baguna yang sudah memiliki kualifikasi dapat bergabung bersama Basarnas yang selalu siap dalam melakukan operasi pencarian dan pertolongan dimana pun berada.
 
"Operasi pencarian dan pertolongan adalah misi kemanusiaan yang mulia. Mari ingat pesan Ibu Megawati Soekarnoputri. Kita bekerja segenap jiwa raga, penuh ikhlas membantu saudara kita yang tertimpa musibah di seluruh Tanah Air. Yang pasti apa pun yang kami lakukan akan dicatat menjadi amal kebaikan dan jadi pahala di akhirat nanti," kata Henri Alfiandi.
 
Kepala BNPB Letjen TNI Ganip Warsito mengatakan pelatihan ini akan meningkatkan kemampuan dan sikap Baguna dalam menanggulangi bencana di seluruh Tanah Air.
 
Pihaknya berterima kasih kepada Megawati dan Hasto Kristiyanto yang membawa kader PDIP selalu tersedia untuk membantu operasi kemanusiaan penanggulangan bencana.
 
"Tantangan penanggulangan bencana yang dihadapi bangsa Indonesia akan terus terjadi di masa depan. Kondisi ini karena Indonesia berada di kawasan rawan bencana," kata Ganip.
 
Oleh karena itu, seluruh elemen masyarakat perlu diberdayakan dan dilibatkan dalam penanggulangan bencana.
 
"Para relawan dalam membantu dan memfasilitai partisipasi masyarakat sangatlah penting. Keberadaan relawan Baguna sudah dirasakan masyarakat dalam berbagai kegiatan penanggulangan bencana," kata jenderal bintang tiga ini.
Baca juga: Megawati perintahkan kader PDIP perkuat gerak kemanusiaan
Baca juga: PDIP apresiasi kerja keras tim penyelam dan penyelamat tragedi SJ-182

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021