Sleman (ANTARA News) - Seorang kakek Sibun Wartono (70) warga Kwangen, Dusun Teplok, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Minggu sore ditemukan selamat setelah hanyut sejauh 1,5 kilometer saat banjir di aliran lahar Sungai Opak.

Korban ditemukan oleh sejumlah warga dalam kondisi luka-luka memar dan lecet di sekujur tubuh dan langsung dilarikan ke Puskesmas Ngemplak 1 dan dirujuk ke RS Panti Rini Kalasan.

Camat Cangkringan Samsul Bakri mengatakan, kejadian itu bermula ketika korban sedang pulang menggembala bebek di areal persawahann di Dusun Kwangen, Argomulyo, Cangkringan sekitar pukul 16.30 WIB.

"Saat sedang menggembala bebek tersebut tiba-tiba salah satu bebeknya keluar dari rombongan dan berlari menuju Sungai Opak yang airnya sedang deras. Korban berusaha mengejar dengan menyeberangi sungai, namun karena tubuhnya yang sudah renta akhirnya terseret arus. Sebenarnya warga di sekitar sudah mengingatkan tapi karena pendengarannya sudah berkurang, tidak dihiraukan," katanya.

Ia mengatakan, akibat kejadian itu korban hanyut dan terseret arus hingga sejauh 1,5 kilometer dari Dusun Kwangen, Teplok hingga Dusun Giyan, Desa Bimomartani, Kecamatan Ngemplak.

Kepala Desa Bimomartani Ngemplak, Supriyanto menjelaskan warga di bantaran Sungai Opak mengetahui kejadian tersebut melalui pesawat "handy talkie" (HT).

"Sejak sering terjadi banjir lahar dingin Merapi di aliran sungai Opak warga selalu memantau perkembangan melalui HT, dan saat ini warga yang mendengar ada seorang terseret arus sejumlah warga langsung menuju Sungai Opak dan menghadang di beberapa titik sepanjang aliran sungai," katanya.

Ia mengatakan, dari pantauan HT warga berinisiatif menghadang di dusun Kebur Argomulyo tapi gagal diraih saking derasnya air. Bahkan untuk hadangan kedua di Banjarharjo masih gagal karena korban terguling-guling di tengah aliran air.

"Tercatat sepanjang aliran itu korban melewati tiga dam penahan material pasir. Di Kebur dan Banjarharjo sudah dihadang warga tapi lepas. Akhirnya korban terus hanyut hingga terhenti di dam Giyan yang alirannya agak landai dan mengapung ke pinggir sungai," katanya.

Warga yang berada di lokasi dibantu tim SAR langsung melakukan penyelamatan korban yang mengalami luka di sekujur tubuh dan berlumuran lumpur vulkanik Merapi dan membawa ke rumah sakit. (V001/H008/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011