Samarinda (ANTARA) - Pelatih sepatu roda Provinsi Kalimantan Timur Karta Wibawa mengaku gembira setelah mewujudkan target satu medali emas pada PON XX Papua.

Prestasi tersebut juga sekaligus merupakan medali emas pertama bagi kontingen Provinsi Kaltim pada ajang olahraga nasional tersebut. 

"Target kami memang satu medali emas, dan alhamdulillah, dalam dua hari pertandingan ini kami bisa meraih satu emas dan satu perak, mudah-mudahan hasil baik ini bisa menjadi motivasi atlet yang lain untuk meraih medali pada pertandingan selanjutnya," kata Karta saat dihubungi dari Samarinda, Selasa.

Sepatu roda merupakan salah satu dari beberapa cabang olahraga yang sudah diperlombakan sebelum PON XX Papua resmi dibuka pada 2 Oktober 2021.

Medali emas pertama bagi kontingen Kaltim dipersembahkan oleh Anjang Pius Saruman pada nomor Individual Time Trial ( ITT) 500 meter putra. 

Baca juga: Anjang Pius persembahkan medali emas pertama Kaltim dari sepatu roda 

Dalam perlombaan yang berlangsung di Klemen Tinal Roller Sport Arena, Kota Jayapura, Anjang Pius mencatatkan waktu tercepatnya 41,790 detik.

Medali perak nomor ini direbut atlet DKI Jakarta Barijani Mahesa Putra dengan catatan waktu 41,859 detik, sedangkan medali perunggu menjadi milik Sindu Adiluhung (Papua) yang membukukan waktu 42,190 detik.

Sebelumnya, tim sepatu roda Kaltim juga telah meraih satu medali perak melalui Rifa Moza Rizqia pada nomor ITT 100 meter putri. 

Baca juga: Kaltim raih medali pertama dari sepatu roda ITT putri 

Menurut Karta, peluang tim Kaltim untuk menambah perolehan medali masih terbuka lebar karena masih banyak nomor yang belum dipertandingkan.

Dia pun mengungkapkan Anjang Pius masih dijagokan bersaing pada nomor andalannya 500 meter master putra, yang akan dipertandingkan pada Rabu (29/9) besok.

"Selain itu, tim Kaltim juga masih punya nomor unggulan di relay putri dan marathon. Kami berharap dua nomor ini juga bisa membuat kejutan," harap Karta. 

Baca juga: KONI Kaltim janjikan uang tunai Rp25 juta untuk peraih emas PON Papua 
 

Pewarta: Arumanto
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021