Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo mendukung semangat dan keinginan seorang pemuda pegiat bakau di Bengkalis, Riau, bernama Kasbul Asror untuk mengembangkan berbagai potensi ekspor yang terdapat di wilayahnya.

Dukungan itu dia katakan saat berbincang dengan pemuda itu seusai menanam pohon-pohon bakau di Pantai Wisata Raja Kecik, Bengkalis, Riau, Selasa.

Sebagaimana informasi diterima dari Biro Pers Sekretariat Presiden, saat mendapatkan kesempatan berbincang dengan Jokowi, pemuda itu menyampaikan permintaannya untuk mendapatkan bantuan beasiswa kursus di salah satu komunitas para eksportir.

Baca juga: Presiden Jokowi ikut "nyebur" tanam bakau bersama warga

"Kami berharap karena kami di kampung juga informasi susah, kami berharap agar ada kesempatan juga bantuan beasiswa,” ujar Asror saat berbincang berdua dengan Jokowi sambil duduk di sebuah bangku kayu. Saat itu dia menemani Jokowi yang sedang memakai sepatu, usai menanam pohon-pohon bakau alias mangrove.

Jokowi pun menanyakan kepada Asror tentang komoditas di daerah yang akan dikembangkan ekspornya. Asror pun menjelaskan dan mengungkapkan keinginannya untuk membantu mengembangkan potensi komoditas itu dan pengembangan diri melalui jenjang pendidikan yang sesuai. 

Baca juga: Bangka Tengah berencana menanam 99.000 bibit mangrove

“Komoditasmu apa? Nanti misalnya nanti disekolahkan di sekolah itu, di komunitas itu, terus di sini mau berbuat apa?” tanya Jokowi.

"Di sini mulai dari ada hasil laut, karet juga Pak, membantu perkembangan di sini,” jawab Asror.

Selanjutnya, Jokowi pun memberikan rekomendasi kepada pemuda itu mengenai komunitas bagi para eksportir yang ada di Solo.

Baca juga: BRGM tingkatkan partisipasi warga dalam rehabilitasi kawasan mangrove

“Nanti langsung disiapkan tiketnya saja, siapkan tiket, kalau tidak yang di Jakarta, di Solo," ucap dia kepada Asisten Ajudan, AKP Syarif M. Fitriansyah, yang ada di dekatnya.

Ia pun berpesan kepada pemuda itu untuk terus mempelajari tentang potensi komoditas ekspor yang ada di daerahnya untuk dikembangkan, termasuk juga dengan kapasitasnya. "Artinya nanti kamu menjembatani petani, nelayan, untuk bisa ekspor,” ucap dia.
 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2021