Jakarta (ANTARA) - Merek sepatu olahraga dari Bandung, Athletica meraih kesuksesan berkat memanfaatkan tren berolahraga serta berbelanja online yang berkembang di masyarakat selama pandemi.

“Seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai perubahan perilaku dan tren di tengah masyarakat pun turut disesuaikan. Saat ini, kita sudah dengan mudah menemukan ragam produk lokal dengan kualitas yang tidak kalah saing dengan produk asing,” kata Owner-Chief Marketing Officer Athletica & Geoffmax, Yusuf Ramdhani, dikutip dari siaran pers Shopee pada Rabu.

Merek Athletica dibuat pada 2020 oleh Fauzan Efwanda dan Yusuf Ramdhani, dipicu oleh kesuksesan produk sepatu canvas GeoffMax yang mulai dikembangkan pada 2013. Jauh sebelum itu, Fauzan dan Yusuf telah mengawali bisnis dengan produk sepatu berbahan kulit namun mengalami kegagalan akibat kenaikan harga bahan baku serta penurunan daya beli masyarakat pada 2013.

Baca juga: Shopee buka pelatihan bisnis digital untuk teman tuli di Solo

Baca juga: Ini jurus Shopee dukung UMKM naik kelas


Merek Athletica mengedepankan kualitas produk mencakup berbagai aspek, mulai dari bahan, kenyamanan, desain, hingga keamanan pemakaian untuk beraktivitas.

Produk Athletica memiliki keunggulan, seperti bobot yang ringan hanya 165gr, Elastic Knit Upper lebih fleksibel menyesuaikan dengan kontur kaki, Endura Heel Tab yang mampu menahan bagian tumit sehingga lebih nyaman ketika bergerak cepat, serta Topylonistas Outsole berbahan pylon yang ringan dan lebih responsif untuk berlari.

“Sebuah perjalanan panjang hingga kami bisa sampai di titik ini. Sejak awal kami memiliki visi dan misi untuk menunjukkan potensi produk lokal,” ujar Yusuf.

Sejak mendirikan bisnis, mereka telah membawa visi untuk menciptakan lapangan pekerjaan agar dapat berdampak positif bagi masyarakat.

Produk Athletica sendiri memanfaatkan potensi lokal dan dalam negeri mulai dari hulu sampai hilir, mencakup bahan baku, proses produksi dan pemasaran, hingga memberdayakan sumber daya manusia Indonesia.

Bisnis Athletica berkembang cukup pesat dan berhasil bertahan hingga saat ini dengan menambah jumlah karyawan menjadi dua kali lipat atau total sekitar 190 karyawan. Selain itu, Athletica juga menambah kapasitas warehouse serta jumlah pabrik rekanan.

“Kami percaya, pelaku usaha lokal memiliki peran penting khususnya untuk terus meyakinkan masyarakat bahwa produk lokal memiliki potensi yang kuat dan dapat bersaing secara global,” kata Yusuf.

Sebagai brand yang lahir dan besar di tengah masa pandemi, menurut Yusuf bisnis Athletica memiliki potensi pasar yang cenderung lebih besar secara online dibandingkan dengan offline market.

Kini melalui merek Athletica, mereka berusaha untuk menciptakan ekosistem digital yang baik dengan memanfaatkan beragam platform media sosial, Key Opinion Leader (KOL), serta memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan oleh marketplace untuk meningkatkan brand awareness.

“Hadirnya berbagai platform online pun membantu kami para pelaku bisnis lokal dalam menjangkau pasar yang lebih luas lagi, salah satu contohnya adalah melalui Shopee,” tutur Yusuf.

Ia mengaku dirinya merasa senang dapat bekerja sama dengan Shopee serta terbantu dengan berbagai inisiatif dan fitur yang dihadirkan Shopee.

Athletica berpartisipasi dalam setiap big campaign maupun category campaign, seperti sports payday sale yang diinisiai Shopee. Berbagai fitur menarik seperti chat broadcast, Shopee live, Shopee feed, Shopee ads, dan sebagainya juga digunakan secara maksimal oleh tim Athletica dalam mengembangkan bisnisnya.

Fauzan dan Yusuf percaya bahwa potensi dan kualitas bisnis lokal dapat terus berinovasi dan berkembang dengan mengedepankan kreativitas sehingga dapat bersaing di pasar dalam negeri maupun pasar global.

“Sebagai sesama pelaku bisnis lokal, saya berpesan kepada teman-teman untuk terus semangat, beradaptasilah dan teruslah berinovasi agar bisnis kita dapat terus berkembang dan bertahan di tengah persaingan pasar. Mari bersama kita gerakan roda perekonomian Indonesia,” pungkas Yusuf.

Baca juga: Jenama lokal tawarkan sepatu olahraga harga di bawah Rp100 ribu

Baca juga: Jenama sepatu hak tinggi lokal optimistis masuk ranah internasional

Baca juga: Kolaborasi dengan Gading Marten dan EVIL, Ventela rilis "All Is Well"

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021