Harapannya melalui ajang ini kami bisa ikut berkontribusi dalam melahirkan bibit pebalap baru yang berkualitas dan bisa berprestasi di tingkat nasional dan internasional
Jakarta (ANTARA) - Kompetisi balap sepeda downhill dan enduro berskala nasional bertajuk "Teras CAF 1st Series " akan digelar pada 2-3 Oktober di kawasan Cikole Lembang, Bandung dengan melombakan sebanyak 14 nomor yang bisa diikuti baik para penghobi dan atlet balap sepeda profesional.

Ajang yang berlangsung selama akhir pekan itu, akan memakai regulasi dari Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) dan Federasi Balap Sepeda Internasional (UCI) sebagai dasar perlombaan.

"Kami punya komitmen kuat untuk ikut mengembangkan olahraga ini. Harapannya melalui ajang ini kami bisa ikut berkontribusi dalam melahirkan bibit pebalap baru yang berkualitas dan bisa berprestasi di tingkat nasional dan internasional," kata pendiri CAF Group Yanuar Anugrah lewat pernyataan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

Baca juga: Tim Downhill Indonesia berlatih di lereng Gunung Merapi

Kategori yang dilombakan mulai dari remaja, dewasa hingga atlet profesional dengan dibagi ke dalam dua kelas utama, yaitu:
Kelas Prestasi
Men Elite (>19 tahun)
Woman Elite (>19 tahun)
Men Junior (17-18 tahun)

Kelas Hobi
Men Youth (15-16 tahun)
Men Sport A (19-24 tahun)
Men Sport B (25-29 tahun)
Master Expert (30-44 tahun)
Master A (30-34 tahun)
Master B (35-39 tahun)
Master C (40-44 tahun)
Master D (45-49 tahun)
Master E (>50 tahun)
Women Open (>15 tahun)

Baca juga: Jadwal Indonesia 27 Agustus: Menanti medali kedua Paralimpiade Tokyo

Selain nomor balap di atas, Teras CAF juga membuka kelas eksibisi bagi peserta di rentang usia 12-14 tahun. Kelas ini diadakan setelah banyaknya permintaan dan animo dari calon peserta, sekaligus sebagai sarana pembibitan pebalap sepeda di masa depan.

Lintasan downill Cikole terletak dalam kawasan wisata Gunung Tangkuban Perahu, dan pernah dipakai sebagai lintasan kompetisi multicabang Pekan Olahraga Nasional (PON) dan kejuaraan tingkat Asia Pasifik.

Mengingat masa pandemi yang masih berlangsung, panitia pelaksana akan menerapkan protokol kesehatan ketat dalam pelaksanaan perlombaan.

Mulai dari proses pendaftaran, pemeriksaan lisensi hingga technical meeting dilakukan secara virtual untuk meminimalisir kontak fisik dan interaksi antara peserta dan panitia.

"Peserta wajib menunjukkan bukti vaksin, swab antigen, dan surat keterangan COVID-19 sebelum memasuki lokasi perlombaan. Peserta dan ofisial juga akan diberikan gelang penanda telah lolos pemeriksaan dan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti mencuci tangan dan pembatasan jumlah peserta di area," kata pengarah acara, Dede Dewanthono.

Baca juga: Timnas BMX junior buat sejarah dengan tembus semifinal Kejuaraan Dunia

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2021