Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Universitas Udayana Prof I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengimbau masyarakat untuk tidak euforia sehingga lengah dalam menerapkan protokol kesehatan dan menunda vaksinasi sebelum capaian vaksinasi COVID-19 nasional di atas 70 persen.

"Sebelum vaksinasi di atas 70 persen, mohon jangan euforia dulu, jangan oh di luar negeri sudah nonton bola bebas, di sana sudah mencapai di atas 70 persen, sementara kita belum," kata Mahardika dalam gelar wicara virtual Waspada Mutasi Virus dengan Protokol Kesehatan di Jakarta, Kamis.

Ahli virologi itu menuturkan capaian vaksinasi COVID-19 di Indonesia masih rendah untuk dosis lengkap, yakni di bawah 20 persen dari target vaksinasi 70 persen.

"Malaysia sudah mencapai vaksinasi tinggi di atas 50 persen untuk vaksinasi dua kali, sementara kita (Indonesia) masih rendah, vaksinasi dua kali kita di bawah 20 persen kecuali Bali dan Jakarta barangkali yang sudah di atas 50 atau 60 persen," ujar Mahardika.

Baca juga: Pakar: Vaksinasi selamatkan diri dan orang lain dari COVID-19

Dengan membangun kekebalan tubuh terhadap virus corona penyebab COVID-19, Mahardika mengatakan vaksinasi COVID-19 berkontribusi untuk menekan jumlah orang dirawat di rumah sakit dan jumlah orang meninggal dunia akibat COVID-19, namun vaksin COVID-19 tidak mencegah dengan maksimal transmisi di komunitas.

Menurut dia, vaksinasi di Tanah Air membutuhkan percepatan dan ketersediaan vaksinasi karena saat ini vaksin yang tersedia juga masih terbatas jika ingin memenuhi kebutuhan vaksin COVID-19 untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Mahardika mengatakan pada akhirnya badai pandemi COVID-19 akan berlalu. Untuk saat ini, dia mengajak semua pihak untuk menekan dampak pandemi, penularan dan penyebaran COVID-19 seminimum mungkin dengan protokol kesehatan yang ketat dan mengakselerasi vaksinasi sampai di atas 70 persen.

Keberhasilan capaian vaksinasi COVID-19 juga dipengaruhi oleh kesediaan warga untuk mengikuti program vaksinasi yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk itu, Mahardika berharap masyarakat segera menjalani vaksinasi COVID-19 ketika vaksin tersedia.

Selain itu, ia berharap target vaksinasi di Indonesia bisa mencapai 100 persen atau seluruh penduduk Indonesia.

"Target vaksinasi harusnya semakin banyak semakin bagus. Kita tidak boleh lagi diam di 70 persen karena kalau 70 persen divaksinasi, 30 persen mereka yang tidak divaksinasi akan berisiko terkena penyakit berat dan masuk ke rumah sakit dan kemungkinan meninggal dunia," ujar Mahardika.

**3***

Baca juga: Angkie harap 6 provinsi jadi percontohan vaksinasi khusus disabilitas

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2021