Sleman  (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan pembagian rekening tabungan dana pembelian ternak pengganti sapi yang mati akibat bencana erupsi Gunung Merapi akan selesai awal Februari 2011.

Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan kabupaten Sleman Slamet Riyadi Martoyo mengatakan proses verifikasi pemilik sapi hingga pembukaan rekening sudah dilakukan.

"Semoga saja pada 2 Februari 2011 seluruh rekening sudah bisa dibagikan," katanya pada penyerahan buku tabungan di Balai Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kamis.

Menurut dia, total dana pengganti sapi yang dikucurkan kepada warga sebesar Rp23,8 miliar untuk pembelian ternak yang mati sejumlah 3.413 ekor yang dimiliki 1.352 peternak.

"Sedangkan untuk rinciannya sapi dewasa sebanyak 2.133 ekor dan per ekor mendapat ganti Rp8,5 juta, sapi dara atau remaja sebanyak 626 ekor per ekor diganti Rp5,5 juta dan sapi `pedhet` sebanyak 654 ekor per ekor diganti Rp3,5 juta," katanya.

Dalam kesempatan tersebut juga diserahkan kepada perwakilan peternak di lereng Gunung Merapi yang melalui rekening Bank Pembangunan Daerah (BPD) DIY Cabang Sleman yang simbolis diserahkan Bupati Sleman Sri Purnomo.

Sri Purnomo mengatakan, perlahan-lahan dana penggantian sapi tetap diberikan, dan tidak dipungkirinya pendataan sapi yang mati tidak gampang dan harus berhati-hati.

"Ini dilakukan untuk mendapatkan data yang akurat, jangan sampai warga bohong dan justru berurusan dengan hukum," katanya.


Menurut dia, dana tersebut digunakan untuk membeli sapi bukan untuk yang lain sehingga pemerintah berharap agar warga tidak bersikap konsumtif dan diharapkan penghasilan warga tetap berasal dari ternak sapi seperti sebelum erupsi Merapi.

"Pencairan dana untuk pembelian sapi akan didampingi bidang peternakan dari Dinas Pertanian, Peikanan dan Kehutanan karena sapi yang akan dibeli warga harus mendapatkan terapi terkait kesehatan, kelayakan dan lainnya," katanya.

Ia mengatakan, sapi yang akan didatangkan untuk warga lereng Merapi berasal dari Boyolali, Jawa barat dan Jawa Timur.

"Kami harapkan warga agar jangan membandingkan bantuan pengganti sapi dengan santunan korban yang meninggal dunia, pengganti korban meninggal dunia Rp6 juta dan sapi mati Rp8,5 juta, sehingga ada pihak yang berpikiran manusia lebih murah daripada sapi. Jangan mengembangkan pemikiran seperti itu. Itu tidak sehat," katanya.

Santunan bagi korban meninggal berasal dari Kementerian Sosial Rp4 juta dan Pemerintah Kabupaten Sleman Rp2 juta.

"Pihak yang membanding-bandingkan hal tersebut justru akan memperburuk keadaan karena itu pikiran yang tidak benar," katanya.
(V001/B010)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011