Saham-saham Jerman berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis (30/9).
Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis (30/9) waktu setempat, berbalik melemah dari keuntungan sehari sebelumnya dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt tergerus 0,68 persen atau 104,58 poin, menjadi menetap di 15.260,69 poin.

Indeks DAX 40 terdongkrak 0,77 persen atau 116,71 poin menjadi 15.365,27 poin pada Rabu (29/9), setelah tergelincir 2,09 persen atau 325,32 poin menjadi 15.248,56 poin pada Selasa (28/9), dan menguat 0,27 persen atau 42,13 poin menjadi 15.573,88 poin pada Senin (27/9).

Dari 40 saham perusahaan-perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 18 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara 22 saham lainnya mengalami kerugian.

Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40.

Kelompok perusahaan energi multinasional Jerman RWE membukukan kerugian paling banyak (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan nilai sahamnya merosot 2,77 persen.

Disusul oleh saham perusahaan properti dan pengembang perumahan Vonovia yang kehilangan 2,22 persen, serta perusahaan layanan pemesanan dan pengiriman makanan daring multinasional Eropa Delivery Hero melemah 2,04 persen.

Pada sisi lain, perusahaan pemasok peralatan farmasi dan laboratorium internasional Sartorius terdongkrak 1,81 persen, merupakan pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Diikuti oleh saham perusahaan industri farmasi multinasional Merck yang menguat 1,30 persen, serta perusahaan produsen rasa dan wewangian Symrise meningkat 1,07 persen.

Deutsche Post adalah saham yang paling banyak diperdagangkan sepanjang hari dengan nilai transaksi mencapai 298,75 juta euro (345,92 juta dolar AS).
Baca juga: Saham Jerman berakhir positif, indeks DAX 40 terdongkrak 0,77 persen
Baca juga: Saham Jerman berbalik melemah, indeks DAX 40 tergelincir 2,09 persen

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021