Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia turun tajam pada awal perdagangan Jumat pagi, terseret oleh saham kelas berat penambang dan keuangan, karena selera risiko terpukul di tengah kekhawatiran lanjutan atas inflasi dan perselisihan anggaran di Amerika Serikat.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia anjlok 1,7 persen menjadi diperdagangkan di 7.216,50 poin pada pukul 00.43 GMT, di jalur untuk minggu terburuk sejak 20 Agustus, dan penurunan mingguan keempat berturut-turut. Indeks acuan terangkat 1,88 persen pada Kamis (30/9/2021).

Pasar saham global terus menurun, karena kekhawatiran inflasi terus berlanjut dan ekspektasi meningkat bahwa Federal Reserve AS akan memperketat kebijakan dalam beberapa bulan mendatang.

Saham sektor keuangan domestik anjlok 2,6 persen, di jalur untuk mencatat sesi terburuk mereka dalam lebih dari 3 bulan, dengan empat bank besar kehilangan antara 1,8 persen dan 2,7 persen.

Saham sektor pertambangan merosot 1,3 persen, mengikuti harga tembaga yang lebih rendah karena kendala listrik di konsumen utama China memicu kekhawatiran atas permintaan.

Trio pertambangan kelas berat, BHP Group, Rio Tinto dan Fortescue Metals jatuh antara 1,5 persen dan 2,7 persen.

Saham sektor teknologi melemah 0,8 persen, mengikuti penurunan semalam di Wall Street, dan berada di jalur untuk sesi mingguan terburuk mereka dalam lebih dari empat bulan. EML Payments jatuh 2,6 persen, diikuti oleh Megaport yang kehilangan 1,8 persen memimpin kerugian pada indeks.

Namun, saham-saham terkait emas menguat 1,8 persen karena harga emas melonjak hampir dua persen ditopang dolar yang lebih lemah. AngloGold Ashanti dan Geopacific Resources berkinerja terbaik dalam indeks, masing-masing melambung 7,0 persen dan 6,3 persen.

Saham-saham energi merosot 1,9 persen, dengan Santos jatuh 3,9 persen, memimpin kerugian, diikuti oleh Oil Search, yang merosot 3,2 persen.

Sementara itu, dikutip dari Reuters, indeks acuan S&P/NZX50 Selandia Baru menyusut 0,4 persen menjadi diperdagangkan pada 13.225,50 poin.

Baca juga: Saham Inggris berakhir negatif, indeks FTSE 100 menyusut 0,31 persen
Baca juga: Saham Jerman berbalik melemah, indeks DAX 40 tergerus 0,68 persen
Baca juga: Saham Prancis berakhir melemah, indeks CAC 40 terpangkas 0,62 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2021