Jakarta (ANTARA/JACX) - Beredar informasi di media sosial bahwa dua orang remaja asal Malaysia meninggal usai divaksin COVID-19.

Unggahan itu menautkan sebuah video seorang perempuan yang menyebutkan bahwa ada dua orang remaja meninggal karena vaksin.

Berikut narasinya:
"Remaja meninggal selepas vaksin
Lahad Datu
"

Lalu benarkah kabar tersebut?
Tangkapan layar hoaks yabg mengatakan dua remaja asal Malaysia meninggal setelah divaksin. (Facebook)
Penjelasan:

Berdasarkan penelusuran Antara, kabar tersebut adalah tidak benar. Situs malaysiakini.com menyebut informasi mengenai dua pelajar Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) Tasek Damai meninggal dunia akibat vaksin COVID-19 seperti yang ada dalam video tersebut adalah palsu.

Kepala Polisi Perak Datuk Mior Faridalathrash Wahid mengatakan kedua remaja itu telah meninggal sebelum Program Imunisasi COVID-19 Kebangsaan (PICK) Remaja pada 20 September.

Seorang pelajar perempuan meninggal dunia karena COVID-19 pada 18 Juli, sementara satu pelajar pria meninggal akibat sakit jantung pada 17 September.

Pihak kepolisian akan mengusut aras penyebaran berita tersebut.

Rakaman video menunjukkan seorang wanita mendakwa empat pelajar termasuk dua pelajar SMK Tasek Damai meninggal dunia selepas divaksinasi dan viral di media sosial sejak semalam.

Klaim: Remaja di Malaysia meninggal karena vaksin
Rating: Hoaks

Cek fakta: Hoaks! Unggahan YouTube, Tukul meninggal

Cek fakta: Hoaks! BRI bagikan hadiah ulang tahun Rp2 juta

Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2021