Gempa tektonik akibat aktivitas di zona subduksi
Cilacap (ANTARA) - Wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, diguncang gempa hingga dua kali pada Jumat pagi, kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara Setyoajie Prayoedie.

"Gempa pertama dengan magnitudo 3,2 SR (Skala Richter) terjadi pada pukul 04.42 WIB. Pusat gempa berlokasi di 8,562 lintang selatan dan 108,97588 bujur timur atau 92 kilometer barat daya Cilacap dengan kedalaman 24 kilometer," katanya di Banjarnegara, Jumat.

Sementara gempa kedua, kata dia, dengan magnitudo 3,3 SR terjadi pada pukul 06.07 WIB yang berlokasi di 8,27 lintang selatan dan 108,91 bujur timur atau 61 kilometer barat daya Cilacap dengan kedalaman 31 kilometer.

Menurut dia, dua gempa tektonik yang terjadi pada Jumat (1/10) pagi itu tidak berpotensi mengakibatkan terjadinya tsunami.

"Dua gempa tersebut merupakan gempa tektonik akibat aktivitas di zona subduksi. Kan kita tahu di selatan Cilacap itu ada lempeng Indo-Australia yang masuk ke lempeng Eurasia. Aktivitas dari dua lempeng itulah yang kadang menimbulkan gempa bumi seperti halnya yang terjadi tadi pagi," kata Setyoajie menjelaskan.

Menurut dia, masyarakat Kabupaten Cilacap tidak perlu khawatir karena gempa-gempa tersebut merupakan bagian dari pelepasan energi yang diharapkan dapat meminimalisasi terjadinya gempa yang lebih besar.

Kendati demikian, dia mengimbau masyarakat Cilacap untuk tetap waspada terhadap gempa yang berpotensi terjadi di wilayah itu.

"Bahkan, Cilacap juga sering terjadi gempa. Kalau lama tidak terjadi gempa dikhawatirkan akan terjadi gempa dengan magnitudo yang lebih besar," katanya. 

Baca juga: BMKG Banjarnegara ingatkan warga waspadai peningkatan curah hujan

Baca juga: BMKG Banjarnegara intensifkan sosialisasi aplikasi ews "SIRITA"

Baca juga: BMKG Banjarnegara kembangkan aplikasi sirine tsunami berbasis android

 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021