Jakarta (ANTARA) - Sajian steak yang lezat di restoran bukan tidak mungkin bisa ditiru sendiri di dapur rumah Anda. Chef Devina Hermawan memberikan kiat-kiat agar sukses memasak steak sendiri di rumah selama pandemi COVID-19.

Perhatikan kualitas daging
Daging yang berkualitas tentu memiliki rasa yang lezat ketika diolah secara benar. Maka, pahami dulu kualitas daging yang tersedia di pasar dan pilih yang sesuai selera.

"Selain daging itu sendiri, kualitas bisa dilihat dari marbling juga, untuk grade juga beda-beda, nah mungkin bisa dipelajari dulu di rumah kalo berekspektasi pengen dagingnya (kualitas) tinggi," kata Devina dalam peluncuran menu baru “Holycow’s Kitchen Takeover”, Kamis (30/9).

Perhatikan proses mencairkan daging beku
Steak idealnya dibuat ketika daging berada pada suhu ruang. Jika steak masih beku ketika dipanaskan, bagian luarnya akan gosong tetapi bagian dalamnya masih dingin sehingga rasanya takkan maksimal. Sementara bila dipaksakan daging hingga benar-benar matang, hasilnya daging akan sangat kering. Penting untuk memperhatikan proses mencairkan daging beku secara benar.

Siapkan waktu untuk mencairkan daging. Pindahkan daging dari freezer ke chiller terlebih dahulu. Jika buru-buru, jus dalam daging akan menghilang.

Jandag menyiram daging steak dengan air karena akan membuat dagingnya berwarna abu-abu. Jika terpaksa, boleh saja mencairkan dengan fitur "defrost" di mcrowave, tapi sebisa mungkin itu tidak disarankan.

Baca juga: Steak Karambia, perkawinan hidangan Minang dan Barat

Baca juga: Menu Ramadhan - Sirloin steak dengan saus chimicurri

Pilih wajan yang tepat
Devina mengatakan, memasak steak sebetulnya tidak terlalu sulit sehingga jangan dulu merasa terintimidasi. Hal terpenting adalah memilih wajan yang cocok. Dia menyarankan untuk memakai wajan yang agak tebal agar distribusi panas merata, tidak cuma di bagian yang terkena api. Selanjutnya, masaklah ketika wajan sudah benar-benar panas.

"Karena kalau pan belum benar-benar panas nanti steak seperti direbus, jadinya pucat. Karena kalau kita masak steak, kita butuh crust-nya itu," ujar Devina.

Sementara tingkat kematangan kembali lagi kepada preferensi individu, entah itu rare, medium rare, atau matang well done. Semakin ingin dagingnya matang, semakin lama pula proses memasak. Bila Anda sudah mendapatkan daging berkualitas tinggi, tak perlu banyak bumbu untuk membuatnya terasa lezat.

"Kalau daging sudah oke tinggal dikasih salt and pepper, itu sudah enak. Kalau mau ditambah saus lain itu terserah," ujarnya.

Daging yang tidak terlalu tebal
Jika memasak di rumah, dia menyarankan untuk tidak memakai daging yang potongannya terlalu tebal. Sebab, butuh teknik masak yang lebih rumit ketika memasak daging yang tebal agar kematangannya merata.

"Kadang kalau kita masak daging tebal kan ada teknik lagi yang diperlukan biar dagingnya enggak terlalu kering luarnya," kata dia.

Panaskan setelah disimpan di kulkas
Jika disimpan di lemari pendingin, pastikan untuk memanaskannya lagi hingga matang saat akan disantap. Devina mengatakan, steak dengan kematangan "rare" atau yang belum matang sepenuhnya bisa terkontaminasi di dalam kulkas. Jadi pastikan untuk memanaskannya lagi hingga matang. Ketika memanaskan, masukkan daging ketika wajan betul-betul panas dan jangan sering membolak-balik. Panaskan satu sisi, baru balik ke sisi lain, kemudian sajikan.

Baca juga: Olahan steak yang membuat lidah serasa berkelana ke Prancis

Baca juga: Daging steak empuk bukan cuma wagyu, ini pilihan lainnya

Baca juga: Tiga menu steak baru untuk aktivitas di rumah selama PPKM darurat

 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021