Jakarta (ANTARA) - Pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi menilai kekalahan pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dari ganda Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik pada perempat final Piala Sudirman adalah karena permainan pasangan yang dijuluki Minions itu kurang greget dan semagat.

"Bukan soal kalah atau menang. Tetapi dalam pertandingan beregu, fight itu penting. Mainnnya kurang greget. Meskipun begitu, harus diakui pertahanan lawan memang kuat dan tidak jebol. Mainnya lebih baik," kata Herry dalam siaran pers PP PBSI seusai pertandingan, Jumat malam WIB.

Dalam pertandingan yang berlangsung di Energia Areena, Vantaa, Finlandia tersebut, ganda putra nomor satu dunia itu kalah dari pasangan Malaysia rangking delapan dunia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam dua gim langsung 12-21, 15-21.

Kekalahan tersebut membuat Tim Garuda tertinggal 0-1 dari Malaysia pada perempat final Piala Sudirman 2021.

Baca juga: Kekalahan Marcus/Kevin membuat Indonesia tertinggal 0-1 dari Malaysia 
Baca juga: Marcus/Kevin pimpin tim Garuda hadapi Malaysia 


Seusai pertandingan, Marcus dan Kevin mengakui bahwa lawan kali ini bermain lebih baik dengan pertahanan yang kuat dan sulit ditembus.

"Harus diakui lawan hari ini bermain lebih baik dari kami. Defense-nya kuat dan susah ditembus," ujar Marcus.

"Harus diakui lawan bermain lebih baik dari kami. Mereka bermain bagus. Itu saja, tidak ada alasan lain kenapa kami kalah," timpal Kevin.

Soal penilaian pelatih mereka yang mengatakan bahwa penampilan mereka kurang greget dan semangat, Marcus mengatakan ia bersama Kevin telah bermain penuh semangat.

"Saya sendiri sebetulnya telah bermain penuh semangat," ujar Marcus. 

Partai kedua perempat final Piala Sudirman menampilkan pertandingan tunggal putri antara Gregoria Mariska melawan Selvaduray Kidona dari Malaysia. 

Baca juga: Indonesia optimistis mampu atasi Malaysia di delapan besar Sudirman 
Baca juga: Indonesia jumpa Malaysia di perempat final Piala Sudirman 

 

Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021