Jayapura (ANTARA) -
Tim sepak bola putra Papua sempat dikejutkan perubahan strategi yang diterapkan oleh Maluku Utara saat kedua tim bertemu dalam lanjutan penyisihan Grup A Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Jumat, demikian diakui oleh pelatih kepala Eduard Ivakdalam.
 
Terlebih, menurut Eduard, para pemainnya gagal mengendalikan emosi sehingga semakin terkendala meladeni permainan Malut.
 
Beruntung pada babak kedua anak-anak asuh Eduard bisa tampil lebih fokus sehingga bisa mengalahkan Malut 3-1.

Baca juga: Ringkasan sepak bola putra: Papua dan Jatim kunci tiket enam besar
 
"Kami memang kesulitan membongkar pertahanan mereka di babak pertama, selain kondisi fisik mereka bagus, saya kira mereka bermain lebih baik dibandingkan saat melawan Nusa Tenggara Timur," kata Eduard dalam jumpa pers selepas laga.
 
"Karena ada sedikit perubahan taktik dari Maluku Utara, apa yang kami rencanakan dan strategikan harus berubah juga, sehingga kami sempat agak kesulitan," ujarnya menambahkan.
 
Pelatih kepala Malut Rachmat M. Rivai menurunkan penyerang sayap Alfaris Ramlan sejak awal laga, membuat rekannya yang juga penyerang sayap Supardi K. Abdullah mengisi posisi bek sayap menggantikan Risal Hehalatu.

Baca juga: Kapten Papua puncaki daftar top skor sementara sepak bola putra
 
Pergerakan Alfaris dan Supardi kerap menyulitkan pertahanan Papua, bahkan berujung terciptanya gol pembuka keunggulan Malut yang dicetak oleh Sunawan Rusni pada menit ke-15.
 
Tiga menit berselang Papua mampu membalas lewat eksekusi penalti Ricky Ricardo Cawor selepas I Nyoman Nikson Ansanay dijatuhkan di dalam kotak terlarang.
 
Pertandingan masih berlangsung ketat hingga turun minum, sebelum Papua mampu lebih mendominasi permainan babak kedua, di mana Ricky Ricardo menambah dua gol lagi untuk membukukan kemenangan.
 
Kendati mengemas trigol, Ricky Ricardo juga turut mengakui bahwa ia dan rekan-rekannya sempat terkejut dengan perubahan strategi yang dilakukan oleh Malut, tetapi instruksi yang disesuaikan oleh pelatihnya mampu mengatasi keadaan.
 
"Saya juga kaget, karena kemarin Maluku Utara kami tonton tidak sebagus tadi. Babak pertama kami terpancing, tapi babak kedua instruksi pelatih mengubah keadaan dan kami mendapat kemenangan ini," kata Ricky Ricardo.
 
Kemenangan atas Malut mengunci langkah Papua ke babak enam besar sekaligus status sebagai juara Grup A dengan raihan sementara enam poin.
 
Papua selanjutnya akan menghadapi Nusa Tenggara Timur di Stadion Mandala untuk laga pemungkas Grup A pada Minggu, 3 Oktober.

Baca juga: Malut siap dampingi Papua ke babak enam besar sepak bola putra

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021