Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Kabinet Dipo Alam menyanyangkan pernyataan Ketua KWI Mgr Martinus Situmorang OFM Cap terkait dengan pemberitaan terkait dengan pidato Presiden yang disalahartikan oleh media sebagai curhat dan mengeluh soal gaji.

"Padahal itu tidak benar, Presiden tidak mengeluh dan curhat, itu media yang memelintir dan sayangnya Mgr Situmorang memberikan pernyataan tanpa konteks yang tepat," katanya melalui telepon kepada ANTARA, Sabtu.

Ia menyesalkan pernyataan Ketua KWI tersebut seolah-olah presiden mengeluh dan curhat. "Saya menyesalkan pernyataan Mgr Sitomorang ini tanpa mengetahui konteks pidatonya presiden, telah membuat pernyataan `Presiden atau pejabat lainnya perlu fokus untuk bekerja setinggi-tingginya, apabila presiden curhat itu bertanda dia ingin berbagi`, padahal presiden tidak bercurhat sama sekali. memang oleh media dipelintir curhat," katanya.

Ia mengatakan, dirinya yang saat itu ikut mendengarkan secara langsung pidato presiden tersebut tidak melihat adanya pernyataan presiden untuk curhat atau mengeluhkan gajinya yang tidak naik.

"Saya ikut dalam rapim TNI, beliau itu menyatakan beliau membela prajurit semuanya, termasuk remunerasi, termasuk remunerasi itu bukan soal kenaikan gaji. Ya terus terang, maksud beliau bahwa TNI/Polri sudah ada kenaikan walaupun beliau belum, maksudnya itu, bukan curhat atau mengeluh" katanya.

Ia menambahkan pernyataan Mgr Situmorang tanpa konteks yang tepat tersebut sangat disayangkan karena dapat membuat jarak dengan negara.

"Saya kira dia kurang bijaklah itu kalau tidak tahu konteksnya atau tidak tahu mendapatkan teks pidato, jadi hanya mendapatkan berita dari media lalu terus berkomentar seperti itu, apa dia sadar ketua KWI kan akan membuat jarak terus itu, saya sesalkan, saya sayangkan itu. Seharusnya sebagai tokoh agama itu menyejukan lah," katanya.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011