"Karya-karya tersebut minimal telah mampu menjadi dokumentasi lelucon ala Yogyakarta yang cerdas dan kadang sarkastis," kata Tarsisius Wintoro.
Yogyakarta (ANTARA News) - Pameran tunggal seni grafis parodi gambar iklan karya Bernardus Agus Setyawan menampilkan pelesetan profil dengan menggunakan teknik mutilasi atau penggabungan kepala dengan tubuh lain pada objek yang dipelesetkan.

"Pameran bertajuk Pelesetan Ala Komunitas Japemethe yang digelar di Rumah Budaya Tembi itu menampilkan puluhan karya seni grafis," kata anggota Komunitas Japemethe, Tarsisius Wintoro di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, pameran karya Agus berlangsung hingga 25 Janurai 2011 itu membuktikan bahwa sesuatu yang tadinya remeh temeh bisa berubah menjadi karya serius dan layak di pajang di galeri terkemuka.

"Karya-karya tersebut minimal telah mampu menjadi dokumentasi lelucon ala Yogyakarta yang cerdas dan kadang sarkastis," katanya.

Pengamat seni dari Rumah Budaya Tembi, Ons Untor,o mengatakan bahwa puluhan karya seni grafis objek pelesetan itu bisa dibagi dalam tiga kategori.

Kategori pertama, pelesetan visual dalam rupa profil yang menampilkan wajah Agus, kategori kedua adalah pelesetan iklan yang diciptakan Agus berasal dari bermain-main dengan iklan, kategori ketiga adalah kombinasi pelesetan profil dan iklan.

Menurut dia, semua pelesetan visual dalam tiga kategori itu masih menyertakan pelesetan kata. Dengan demikian, pelesetan karya Agus memadukan pelesetan kata dan plesetan visual.

"Agus memamerkan karya seni grafis kategori pelesetan profil. Karya-karya tersebut tidak menghadirkan syarat yang ketat tetapi sekadar menunjukkan profilnya," katanya.

Ia mengatakan, secara teknis, pelesetan profil yang diciptakan menggunakan teknik mutilasi dengan cara menggabungkan kepala Agus dengan tubuh lain dan berada pada objek yang dipelesetkan.

"Pada kategori seni grafis pelesetan iklan, banyak sekali dibuat dari produk-produk aneka industri yang sering muncul di televisi mulai dari produk rokok, minuman penyegar, obat-obatan, makanan, dan elektronik," katanya menambahkan.
(L.B015*H010/H008/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011