Banda Aceh (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Utara menyatakan pengungsi banjir di lima kecamatan di daerah itu berangsur pulang ke rumah menyusul genangan air mulai surut.

"Sejumlah titik banjir mulai surut dan sebagian warga yang mengungsi sudah pulang membersihkan rumah mereka," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Utara Murzani di Lhokseumawe, Sabtu.

Murzani mengatakan sebelumnya banjir merendam puluhan desa di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Samudera, Geureudong Pase, Matang Kuli, Pirak Timu dan Kuta Makmur.

Banjir yang disebabkan hujan lebat sehingga air di Krueng (sungai) Pase meluap. Akibatnya, ratusan rumah penduduk, sarana fasilitas publik hingga jalan nasional dilanda banjir.

Baca juga: 1.853 warga Aceh Utara mengungsi akibat banjir

Baca juga: Tujuh desa di Kabupaten Aceh Utara dilanda banjir


Menurut pendataan petugas di lapangan, kata Murzani, banjir mengakibatkan 2.543 jiwa terpaksa mengungsi di tenda pengungsian dan rumah kerabatnya karena tempat tinggal mereka tergenang air.

Warga mengungsi di Kecamatan Samudera meliputi Desa Mancang sebanyak 680 jiwa dan Desa Tanjong Awe mencapai 650 jiwa. Sedangkan di Kecamatan Geureudong Pase sebanyak 13 jiwa, kata Murzani.

"Laporan terkini yang kami terima, sebagian desa sudah mulai surut dengan ketinggian air berkisar 50 centimeter. Namun, ada beberapa desa di Kecamatan Matang Kuli, Pirak Timu dan Kuta Makmur, genangan air hingga satu meter," kata Murzani.

Tim BPBD Kabupaten Aceh Utara terus memantau lokasi banjir dan berkoordinasi dengan instansi terkait serta memperbaharui data masyarakat terdampak banjir.

"Pemerintah Kabupaten Aceh Utara juga sudah menyalurkan bantuan masa panik berupa sembako untuk dapur umum di lokasi pengungsian. Kami juga mengimbau masyarakat mewaspadai banjir susulan," kata Murzani.*

Baca juga: BMKG: Aceh berpotensi hujan sedang dan lebat hingga awal Mei

Baca juga: Ribuan korban banjir di Aceh Utara dan Aceh Timur terima bantuan beras

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021