Timika (ANTARA) - Pengurus Provinsi Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Papua mengaku bersyukur dan bangga kepada para atlet dengan capaian empat medali emas yang telah melampaui target di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Sabtu.

Menurut Ketua Umum Pengprov PJSI Papua, Kombespol Ricko Taruna Mauruh, pihaknya hanya menargetkan satu medali emas dari nomor nagenokata putra, namun dalam praktiknya justru bisa mendapat empat.

"Target kami hanya satu (emas) dari nagenokata, tapi akhirnya dapat empat dan membuat kami sangat bersyukur. Ini berkat dukungan semua pihak, sehingga judo Papua bisa meraih empat emas, satu perak dan empat perunggu," kata Ricko dalam konferensi pers di Timika, Papua.

Baca juga: Ju no kata putri Papua tutup nomor seni judo dengan medali emas

Dalam pertandingan hari keempat yang khusus menampilkan nomor kata, yaitu nagenokata putra dan junokata putri, tim Papua menduduki podium tertinggi kedua nomor itu.

Pada nagenokata, medali emas diamankan Wairifer Bukwab/Yewi Agus Sudjatminto dengan skor akhir 417. Sedangkan dari junokata, Devita Lince/Feronika Melanesya menjadi punggawa di nomor ini.

Menurut Ricko, faktor kemenangan yang paling berpengaruh terletak pada mental dan kepercayaan diri judoka karena bermain di rumah sendiri.

"Saya akui mereka sangat disiplin dalam berlatih, tapi bermain di rumah sendiri juga sangat mempengaruhi mental mereka. Mereka jadi lebih percaya diri, ditambah adanya dukungan dari masyarakat yang sangat besar," Ricko mengungkapkan.

Dalam kesempatan yang sama, Wairifer turut mengutarakan kebahagiaannya karena berhasil memenuhi target pengprov dengan meraih medali emas.

"Terima kasih kepada pelatih, pengurus PJSI Papua, dan tidak kalah penting adalah keluarga. Persiapan dan latihan selama tiga tahun bisa berakhir dengan baik hari ini," tutur judoka berpangkat Bripda ini.

Baca juga: Papua amankan emas ketiga judo dari nomor nagenokata putra
Baca juga: Rinus Kogoya jadi atlet asli Papua pertama raih medali judo
Baca juga: Bali "hattrick" emas dari judo di hari ketiga

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2021