Mimika (ANTARA) - Pelatih tim bola basket putri Sulawesi Selatan Eddy Winarso mengatakan bahwa keberhasilan skuadnya melaju ke semifinal PON XX Papua melebihi target yang ditetapkan sebelumnya.

"Ini di luar target kami. Kemarin kami hanya mencari satu kemenangan tetapi ternyata mendapatkan dua," ujar Eddy setelah mendampingi timnya menundukkan Papua 68-45 di Mimika Sport Complex, Mimika, Minggu.

Eddy pun bersyukur dan mengapresiasi perjuangan para pemainnya. Sebab, untuk sampai ke empat besar, mereka mesti menundukkan dua tim kuat di Pool Y yaitu DKI Jakarta dan tuan rumah Papua.

Baca juga: Basket putri Sulawesi Selatan ke semifinal usai kalahkan Papua 68-45

Pada laga kontra Papua, Minggu (3/10), Eddy menyebut bahwa sang lawan tampil merepotkan Sulawesi Selatan terutama pada awal laga.

Papua dianggapnya mampu memberikan tekanan kepada Sulawesi Selatan dan membuat timnya tampil buruk pada kuarter pertama, di mana Sulsel tertinggal 7-11, dan kedua, saat mereka unggul tipis atas Papua 28-25.

"Kami sedikit terburu-buru, apalagi dengan tekanan dari Papua. Jadi permainan kami agak kacau," tutur Eddy.

Baca juga: Tim basket putri Jatim bertekad raih hasil sempurna di Pool X

Terkait semifinal, yang berlangsung Sabtu (9/10), Eddy menegaskan siap melawan tim mana saja dari Pool X.

"Kami menunggu dan siap melawan tim mana saja," kata dia.

Sementara pemain Sulawesi Selatan Ummil Asmi mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya bangga bisa mencapai semifinal PON.

"Jarang sekali Sulsel bisa sampai ke semifinal. Sudah di sini, kami yakin mendapatkan medali emas," ujar Ummil.

Tim bola basket putri Sulawesi Selatan melaju ke semifinal PON XX Papua setelah menaklukkan tuan rumah Papua dengan skor 68-45 pada laga Pool Y di Mimika Sport Complex, Mimika, Minggu (3/10).

Sulsel berhak maju ke empat besar usai meraih dua kemenangan di Pool Y, yang hanya berisi tiga tim. Sebelumnya, Kamis (30/9), mereka mengandaskan DKI Jakarta 66-56.

Baca juga: Putri Jatim raih kemenangan kedua saat atasi perlawanan Jabar

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021