Jayapura (ANTARA) -
Tim sepak bola putra Jawa Barat melewati Maluku Utara menuju babak enam besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua setelah membukukan kemenangan 3-1 dalam laga pemungkas penyisihan Grup A di Stadion Mahacandra, Kota Jayapura, Minggu.
 
Gol pembuka keunggulan Jabar yang dicetak Iqbal Qolba Rizky Wiguna sempat dibalas oleh Malut melalui Sunawan Rusni dan skor imbang bertahan hingga turun minum.
 
Jabar sukses merestorasi keunggulan lewat gol cepat Egi Regiansyah di awal babak kedua, sebelum kemudian Andri Febriansyah melengkapi kemenangan 3-1 di pengujung laga.
 
Jabar yang mengumpulkan enam poin selama fase penyisihan berhak melangkah ke babak enam besar mendampingi tuan rumah Papua yang keluar sebagai juara Grup A dengan raupan sembilan poin penuh setelah menang telak 4-0 atas Nusa Tenggara Timur dalam laga lain yang berlangsung bersamaan di Stadion Mandala.

Baca juga: Sepak bola putra tuan rumah Papua kalahkan NTT dengan skor telak 4-0
 
Sementara itu Malut yang cuma punya tiga poin harus pulang lebih awal bersama NTT yang jadi juru kunci Grup A dengan catatan nirpoin.
 
Pelatih kepala Malut Rachmat M. Rivai melakukan satu perubahan dalam susunan pemain dibandingkan pertandingan sebelumnya, dengan memasukkan Arjun A. Rahman menggantikan Alri Verdian Wodjur di lini depannya.
 
Sementara di kubu Jabar, terdapat tiga perubahan susunan pemain yang dilakukan pelatih kepala Yudhiantara yakni Ilham Qolba Rizky Wiguna, Egia Riansyah dan Ardi Maulana turun sejak awal laga.
 
Upaya kedua tim membongkar pertahanan lawan baru tampak berbuah peluang dari penyerang Jabar Muchammad Wildan Ramdhani Nugraha memanfaatkan blunder umpan lini belakang Malut, sayang tembakan penyelesaiannya masih mengarah tepat ke kiper Andrian Hadi Daud.
 
Pada menit ke-12, Jabar mampu membuka keungggulan saat umpan sundulan Agung Mulyadi mengelabui para pemain Malut di muka gawang sehingga bola bisa dikendalikan dan dikonversi jadi gol oleh Ilham Qolba.
 
Jabar terus berusaha menekan dan pada menit ke-19 Arsan Makarim Alhaq melakukan aksi individual menusuk dari sisi kanan, sayang tembakan akhirnya malah melambung tak tentu arah.
 
Semenit kemudian dalam situasi serangan balasan justru Malut mampu membuat kedudukan imbang setelah tercipta kemelut di depan gawang Jabar dan Sunawan Rusni memanfaatkannya untuk mencetak gol ketiganya di PON Papua.
 
Kendati bisa menyamakan kedudukan 1-1, Rachmat tampak tak puas dengan penampilan anak asuhnya dan melakukan pergantian ganda, memasukkan bek Risal Hehalatu menggantikan Kurniawan Saputra Sabhan serta Alri Verdian untuk Arjun A. Rahman.
 
Lima menit jelang turun minum, sempat terjadi kericuhan kecil menyusul dua jegalan beruntun dari gelandang Jabar Rizki Arohman terhadap Alri Verdian yang membuat pemain kedua tim terlibat adu mulut dan aksi saling dorong.
 
Buntutnya, wasit Gideon F. Dapaherang memperlihatkan kartu kuning kepada Rizki Arohman, sebelum kemudian babak pertama berakhir masih dengan kedudukan sama kuat 1-1.
 
Saat mengawali babak kedua, Jabar melakukan satu pergantian pemain dengan memasukkan Andri Febriansyah menggantikan Agung Mulyadi.
 
Belum genap tiga menit pertandingan babak kedua berlangsung Jabar sukses merestorasi keunggulan mereka atas Malut dengan skor 2-1 saat Egi Regiansyah memanfaatkan bola muntah hasil tinjuan tak sempurna Andrian Hadi atas umpan silang yang datang dari sayap kiri.
 
Gol itu juga menyisakan insiden mencekam di kubu Malut, sebab Andrian Hadi terkapar setelah bertabrakan dengan salah satu pemain Jabar, hingga rekan-rekannya tampak panik meminta bantuan tim medis.
 
Setelah nyaris lima menit mendapat penanganan medis di belakang gawang, Andrian Hadi akhirnya ditandu keluar dengan harus menggunakan alat bantu pernapasan saat digantikan oleh Fradian F. Husain
 
Malut nyaris menyamakan kedudukan kembali pada menit ke-58 saat Alfaris Ramlan bisa menerobos ke dalam kotak penalti Jabar, sayang kiper Ade Candra Sena cermat merebut bola dari kaki Ramlan.
 
Pada menit ke-69, lini belakang Malut sempat kecolongan saat Ilham Qolba memperdaya Riswan H Lauhin dan merangsek ke dalam kotak penalti, tapi keputusannya melepas umpan tarik ketimbang melakukan tendangan laangsung berakhir jadi keputusan yang keliru.
 
Pada menit ke-78, para pemain Malut menuntut hadiah tendangan penalti karena merasa salah satu pemain Jabar melakukan pelanggaran handball di dalam kotak terlarang.
 
Insiden itu berujung pelemparan botol plastik ke dalam lapangan dari tribun yang berisikan suporter Malut, serta pelemparan batu dari bukit kecil dk belakang gawang Jabar memaksa kiper Ade Candra kerap menjauh dari sarangnya.
 
Sisa waktu pertandingan kemudian lebih banyak diwarnai drama membuang-buang waktu dari Jabar, sebelum mereka memanfaatkan lubang di lini belakang Malut yang terlanjur bernafsu menyerang.
 
Menerima umpan tarik dari Iqbal, Supriatna lantas menyodorkan bola kepada Andri yang berdiri bebas tanpa kawalan untuk melepaskan tembakan akurat menaklukkan Fradian Husain demi melengkapi kemenangan Jabar jadi 3-1 pada menit pertama injury time.
 
Jabar selanjutnya akan berada di Grup E bersama juara Grup B dan runner-up Grup C, sementara Papua bakal main di Grup D bersama runner-up Grup B dan juara Grup C dalam babak enam besar yang dijadwalkan mulai bergulir pada Rabu, 6 Oktober.

Baca juga: Papua andalkan Ricky Ricardo hadapi NTT dalam sepak bola PON Papua
Baca juga: Jadwal sepak bola putra PON: siapa dampingi Papua ke enam besar?

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021