Jayapura (ANTARA) -
Tim sepak bola putra Maluku Utara legowo menerima kekalahan 1-3 dari  Jawa Barat dalam laga pemungkas penyisihan Grup A Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, walaupun mereka mengeluhkan kepemimpinan wasit Gideon F. Depaherang yang memimpin pertandingan di Stadion Mahacandra, Kota Jayapura, Minggu.

Asisten manajer Maluku Utara Rusli Abdullah menyoroti setidaknya ada dua insiden yang luput dari perhatian wasit dan kurang menguntungkan timnya.

"Bisa kita lihat dengan mata kepala sendiri, terjadi handball di dalam kotak penalti, tetapi diabaikan wasit," kata Rusli dalam jumpa pers seusai laga.

"Itu yang membuat pertandingan menurut kami jadi kurang sportif, tetapi apa mau dikata semua sudah berjalan, sudah jadi keputusan tim wasit dan panitia pertandingan, kami harus berbesar hati dan menerima hasil ini." 

Baca juga: Melisa sumbang emas pertama untuk Jambi di PON Papua

Insiden yang dimaksud Rusli terjadi pada menit ke-78 ketika Maluku Utara tengah melancarkan serangan dan bola terlihat mengenai lengan salah satu pemain Jawa Barat, tetapi wasit menyatakan bukan pelanggaran.

Peristiwa itu memicu respon keras suporter Maluku Utara  di tribun Stadion Mahacandra dan melemparkan botol-botol plastik ke dalam lapangan.

Rusli juga menyayangkan wasit mengabaikan insiden benturan antara kiper Andrian Hadi Daud dengan seorang pemain Jawa Barat yang berujung gol kedua lawan.

Andrian Hadi bahkan sempat tidak sadarkan diri di atas lapangan sebelum ditangani tim medis dan kemudian harus ditandu keluar lapangan serta menggunakan alat bantu pernapasan.

Baca juga: Yusuf Widianto pertahankan gelar sanda 56 kg

"Memang itu sempat terjadi benturan dengan sikut saat proses gol kedua itu, sayangnya wasit juga tidak menghentikan pertandingan karena insiden tersebut," ujar Rusli.

"Alhamdulillah adik kita itu masih bisa sadarkan diri, setelah sempat digotong keluar dalam keadaan tidak sadar. Bantuan paramedik bisa membuat dia kembali bergabung bersama kami di bangku cadangan."

Kekalahan ini membuat Maluku Utara terhenti pada babak penyisihan grup setelah hanya mengumpulkan tiga poin dan menempati posisi ketiga Grup A.

Rusli menyebut hasil PON Papua bakal menjadi bekal untuk terus membenahi program pembinaan sepak bola Maluku Utara, tetapi dia juga meminta pembenahan juga  dilakukan pada aspek perwasitan.

Baca juga: Jateng rebut emas sepak takraw beregu putri usai kalahkan Jabar

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021