London (ANTARA News) - Davos adalah sebuah kota di Swiss bagian timur, tepatnya di Sungai Landwasser, Kanton Graubunden dengan penduduknya berjumlah 13.000 jiwa, Davos diyakini sebagai kota tertinggi di Swiss dan Eropa.

Davos daerah wisata yang terdiri dari pegunungan dengan pemandangan indah pohon-pohon pinus tertutup salju putih di musim dingin itu menjadi tempat penyelenggaraan pertemuan pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang akan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 27 hingga 29 Januari mendatang.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bergabung bersama para pemimpin dunia untuk mengikuti Forum Ekonomi Dunia (WEF) yang membahas berbagai hal khususnya ekonomi dunia dalam pertemuan tahunan yang digelar untuk ke-41 kalinya itu.

Rizka Desinta dari KBRI Bern yang melakukan peninjauan ke Davos, Sabtu mengatakan Davos mulai mempersiapkan segala sesuatunya, termasuk tempat acara WEF di Kongresszentrum Davos. Terliat juga petugas keamanan di sekitar wilayah Davos.

Dikatakannya perjalanan ke Davos dari Bern dbutuhkan waktu sekitar empat jam. "Perjalanannya hari ini cukup melelahkan, kami tadi berangkat pagi-pagi dari Bern ke Zurich terus melanjutkan perjalanan ke Davos sekitar 2,5 jam, setalah survei tempat kami langsung balik ke Bern naik kereta 3,5 jam," ujar ibu satu anak ini.

Menurut Desinta, dari Landquart ke Davos Platz, yang membutuhkan waktu satu jam melintasi gunung dengan pemandangan disekelikingnya yang sangat bagus karena gunung-gunung dan pohon-pohon tertutup salju putih.

Kondisi udara yang bersih di lereng pegunungan sangat bagus bagi penderita penyakit paru-paru. Sir Arthur Conan Doyle menulis artikel tentang ski di Davos tahun 1899. Davos tekenal sebagai resort ski, terutama pengunjung yang berasal dari Britania Raya dan Belanda.

Swiss yang berbatasan dengan Jerman, Perancis, Italia, Austria dan kerajaan kecil Liechtenstein membuat masyarakat Swiss menuturkan banyak bahasa dan terdapat empat bahasa resmi, yaitu Jerman, Perancis, Italia dan bahasa Romansh yang kurang populer.

Meskipun suhu di Zurich minus dua , namun Davos pagi ini mataharinya sangat terik,tapi suhu di luar mencapai minus sebelas, ujar Desinta.


Pertama kalinya

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk pertama kali menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) bersama 450 pemimpin pemerintahan dalam perhelatan yang digelar dari tanggal 26 hingga 31 Januari dan akan menyampaikan salah satu dari lima pidato utama khusus (special address) pada 27 Januari 2011.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu di Jakarta mengatakan Presiden akan memimpin delegasi gabungan yang terdiri atas Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Keuangan, Menteri Luar Negeri, Menteri Perdagangan, dan Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM).

Menurut Mari, selain jajaran pemerintahan, delegasi Indonesia dilengkapi wakil berbagai perusahaan besar seperti Bank Mandiri, BNI, Pertamina, Garuda Indonesia, PT Bumi Resources Tbk, Lippo Group, PT Smart Tbk, PT Indorama Tbk, EMTEK, dan Gunung Sewu.

Dikatakannya delegasi Indonesia diharapkan akan memaksimalkan partisipasinya untuk menarik lebih banyak minat di bidang perdagangan dan investasi dengan Indonesia.

Kenaikan peringkat Indonesia oleh lembaga pemeringkat Moody`s menjadi satu tingkat di bawah investment grade menggarisbawahi meningkatnya kepercayaan komunitas internasional terhadap kemampuan Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, Indonesia hadir di Davos sebagai ketua ASEAN pada tahun 2011 dan tuan rumah Pertemuan Asia Timur 2011. Perhelatan itu diharapkan akan dihadiri pemimpin ASEAN+3 (Jepang, China, Korea Selatan), Amerika Serikat, dan Rusia.

Posisi itu akan dimanfaatkan Indonesia untuk memfasilitasi upaya kolaborasi dalam menyelesaikan masalah ketahanan pangan, keamanan sumber daya energi, reformasi di sektor keuangan, peran pasar negara berkembang, serta reformasi lembaga-lembaga multilateral.

Forum Ekonomi Dunia itu membahas berbagai topik selama lima hari ini menghimpun lebih dari 2.500 pemimpin pemerintahan dan perusahaan dari seluruh dunia yang mewakili perusahaan, pemerintah, organisasi masyarakat, dan lembaga perguruan tinggi bahkan pemimpin spiritual guna bersama mencetuskan jalan keluar segera dan tepat mengatasi krisis.

Forum di kota wisata musim dingin ini, juga membahas beragam topik, mulai urusan perubahan iklim, membantu pembngunan kembali Jalur Gaza, penghematan energi, harga minyak dunia yang memadai, hingga ancaman proteksi yang semakin meningkat.

Direktur Forum tersebut Robert Greenhill mengatakan banyak pemimpin negara-negara yang baru bangkit dari dunia ketiga, antara lain Ethiopia, Afrika Selatan, India, Brazil, Rusia dan Tiongkok bergabung dalam Forum yang didirikan dan ketuai Klaus Schwab.

Menurut rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan mengadakan pertemuan bilateral dengan bebarapa pemimpin Negara di sela-sela World Economic Forum (WEF) Presiden Perancis Nicholas Sarkozy dan Sekjen PBB Ban Ki-Moon.

Menurut Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, Presiden Yudhoyono juga akan bertemu dengan Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, Utusan Quartet mengenai Timur Tengah Tony Blair, serta sejumlah kepala negara/pemerintah lainnya.

Pendiri Forum Ekonomi Dunia itu yang juga ketuanya, Klaus Schwab, mengatakan pergeseran belakangan ini kekuatan politik dan ekonomi dari Barat ke Timur dan dari Utara ke Selatan, serta kemajuan teknologi yang cepat, telah menciptakan kenyataan baru yang perlu didefinisikan.

Negara-negara kuat yang baru bangkit dari dunia berkembang akan menonjol dalam forum internasional pekan depan di kota wisata Swiss, Davos.

Presiden Yudhoyono dijadwalkan berbicara dalam dialog dengan para anggota International Business Council (IBC) dan International Media Council (IMC) WEF dalam dua sesi pleno masing-masing mengenai definisi ulang pembangunan berkelanjutan serta sesi tentang perdagangan.

Forum Ekonomi Dunia yang digelar sejak 41 lalu , bagi Presiden Yudhoyono adalah kali pertama menghadiri WEF yang diagendakan akan menyampaikan pidato khusus pada forum tingkat tinggi itu.

"Kehadiran Presiden di WEF pada saat para pelaku ekonomi utama dunia tengah berkumpul akan memberi kesempatan kepada Indonesia untuk secara langsung menyampaikan berbagai kemajuan pembangunan nasional Indonesia, termasuk di dalamnya program-program pembangunan ekonomi yang berkeadilan," tutur Faiza.

Dalam kunjungan ke Swiss, Presiden yang didampingi Ibu Ani Yudhoyono yang merupakan rangkaian kunjungan kenegaraan ke India pada 24-26 Januari itu, itu, akan dimanfaatkan Presiden Yudhoyono untuk lebih mendorong investasi dari para pelaku ekonomi dunia yang hadir dalam WEF.


Budaya Indonesia di Co co Night

Pada acara Energy Summit with the world`s Top Energy CEOs , Presiden akan menyampaikan pidato utama dan membuka "Indonesia Co Night: Celebrating the Spirit of Collaboration and Cooperation" yang diadakan Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan WEF bertujuan untuk memperkenalkan Indonesia.

Kelompok Vokal Grup Andalas, musik tradisional Sumatera Utara pernah menyemarakan acara Resepsi
Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di sela-sela Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) di Davos, Swiss dua tahun lalu.

Rizka Desinta ditugasin ke Davos untuk mendampingi wartawan yang datang dari Indonesia itu mengakui bahwa PTRI Jenewa yang lebih banyak terlibat dalam pertemuan tersebut ketimbang KBRI Bern yang jumlah stafnya tidak terlalu banyak.

Rizka Desinta mengatakan dalam acara Co co Night Indonesia akan menampilkan kesenian tradisional sasando dari pulau Rote yang dibawakan seniman Jeag Pah dan John Pah serta penampilan violis esentrik kontemporer Hendri Lamiri dan juga akan dimeriahkan dengan alat musik Harpa yang dibawakan Maya Hasan. (ZG/K004)

Oleh Zeynita Gibbons
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011