Madiun (ANTARA News) - Kondektur bus "Sumber Kencono" jurusan Yogyakarta-Surabaya tewas akibat tertimpa bus yang dikendarai setelah bus itu terguling di Jalan Raya Madiun-Surabaya, Desa Kaligunting, Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, Jatim, Senin malam.

Kondektur yang tewas di lokasi kejadian adalah Narsan (40), warga Kabupaten Nganjuk. Korban tewas dengan luka serius di sekujur tubuh, setelah tertimpa badan bus yang terguling.

Saksi kejadian yang juga sopir bus nahas tersebut, Budi Basuki, kepada wartawan mengatakan, kecelakaan tunggal terjadi akibat bus yang ia kendarai mengalami selip saat hendak menyalip bus di depannya.

"Waktu itu saya ingin menyalip bus di depan saya dari arah barat atau Madiun menuju Surabaya. Namun laju bus terlalu ke kanan hingga akhirnya bus turun dari badan jalan dan selip," ujar sopir bus yang merupakan warga Desa Prambanan, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta itu.

Akibat selip tersebut, bus bernomor polisi W-7186-UY ini langsung oleng dan akhirnya terguling hingga kepala badan bus berbalik arah dari arah tujuannya. Bus juga sempat menabrak tiga pohon di pinggir jalan sebelum akhirnya terhenti dengan posisi terguling.

"Saat terguling tersebut, saya sempat melihat Narsan tertimpa badan bus yang sudah terbalik dengan kondisi roda bus berada di samping," terang Budi.

Selain menewaskan kondekturnya, seorang penumpang bus, Indarti, warga Kartosuro Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, juga mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Saat itu, bus hanya mengangkut lima orang penumpang, sedangkan empat penumpang selamat lainnya langsung melanjutkan perjalanan dengan bus lainnya.

Jenazah korban langsung dievakuasi ke kamar mayat RSUD Caruban Kabupaten Madiun. Demikian juga, korban luka dilarikan ke rumah sakit setempat guna pertolongan medis.

Akibat kecelakaan ini, jalur Madiun-Surabaya sempat mengalami kemacetan hingga beberapa jam. Polisi juga telah mengamankan sopir bus guna dimintai keterangan lebih lanjut. (SAS/E011/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011