Jayapura (ANTARA) - Sehari setelah PON Papua 2021 resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo, kontingen DKI Jakarta semakin tak terbendung dalam ajang olahraga multicabang nasional keduapuluh ini dengan makin kokoh mencengkeram puncak daftar perolehan medali dengan mengumpulkan 33 medali emas, 21 medali perak dan 24 medali perunggu.

Sementara itu tuan rumah Papua yang menduduki urutan kedua dalam klasemen medali itu menjauhi kejaran Jawa Barat dengan 28 medali emas, 12 medali perak, dan 25 medali perunggu. Jawa Barat sendiri mengumpulkan 22 emas, 23 perak dan 28 perunggu.

Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali, Sumatera Utara, Riau, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara adalah tim-tim lain yang masuk sepuluh besar pengoleksi medali terbanyak.

Sepanjang Minggu ini, PON Papua mempertandingkan rangkaian nomor pada cabang-cabang bisbol, bola voli indoor, voli pasir, canoeing, paralayang, sepak bola putra, sepak takraw, sepatu roda, taekwondo, tenis, kriket, gantole, muaythai, panahan, polo air, senam artistik, sofbol, bola basket 5x5, futsal, judo, panjat tebing, terbang layang, terjun payung, sepak bola, dan wushu.

Pertandingan hari ini juga menjadi perpisahan untuk dua atlet yang akan pensiun dan menjadikan PON Papua sebagai PON terakhir mereka. Pertama adalah atlet wushu putri andalan Sumatera Utara Juwita Niza Wasni yang memutuskan pensiun sebagai atlet usai meraih emas pada PON Papua ini.

Baca juga: Atlet Sumut Juwita Niza putuskan pensiun usai rebut emas wushu

"Ini adalah penampilan terakhir saya setelah 14 tahun sebagai atlet. Saya bersyukur sekali, mengakhiri karir dengan manis, menyumbangkan medali emas bagi Sumut di PON Papua, " kata dia di Papua, Minggu.

Selama karirnya Juwita sukses mempersembahkan tiga medali emas dan satu perak untuk kontingen Indonesia pada SEA Games Myanmar 2013, Singapura 2015, dan Malaysia 2017, selain menyabet medali emas Asian Games Incheon 2014 dan Kejuaraan Dunia Wushu 2015.

PON Papua menjadi PON terakhir untuk kapten bisbol DKI Jakarta Donni Trisnadi yang meneteskan air mata setelah timnya menyabet medali emas sofbol putra PON Papua.

Berikut sebagian kisah medali emas pada hari kedua setelah PON Papua dibuka resmi Sabtu 2 Oktober kemarin.

Pada cabang judo, Bali mengukuhkan posisinya dalam klasemen akhir cabang olahraga judo Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua dengan menjadi juara umum setelah mengumpulkan enam medali emas dan enam perunggu pada hari terakhir pertandingan cabang ini di Kota Timika, Minggu.

Pencapaian ini merupakan prestasi membanggakan bagi tim judo Bali, mengingat pada PON sebelumnya perolehan medali yang didapat tidak sebanyak di Papua. Bali masing-masing hanya memperoleh dua medali emas pada PON Riau 2012 dan PON Jawa Barat 2016.

Baca juga: Bali juara umum judo PON Papua dengan enam emas

Bali mengamankan medali emas keenam dari judo setelah mengalahkan DKI Jakarta pada final nomor beregu campuran dengan skor 4-1 dalam pertandingan yang berlangsung di Graha Eme Neme Yauware.

Dari wushu, kontingen Jawa Timur menutup pertandingan cabang olahraga wushu hari terakhir dengan menjadi juara umum setelah membawa pulang enam medali emas. Ini satu emas lebih banyak dari target provinsi itu dalam PON Papua. Sebelum merebut emas keenamnya, Jawa Timur memenuhi target lima medali emas wushu ketika duet Williams Ajinata/Nicholaus Karanka Adinugroho tampil terbaik dalam nomor taolu duilian di Merauke, Minggu.

Sementara itu petarung Abdul Haris Sofyan menggenapi torehan lima medali emas tim DKI Jakarta dari wushu setelah menjadi juara baru nomor sanda kelas 65 kg di Merauke pada hari yang sama. Wushu memperebutkan masing-masing 12 medali emas dari nomor taolu (seni jurus) dan 11 dari nomor sanda (tarung).

Dari bisbol putra, DKI Jakarta sukses merebut medali emas setelah mengalahkan Lampung 5-2 dalam final Minggu. Kapten bisbol DKI Jakarta Donni Trisnadi yang meneteskan air mata, menyebut medali emas ini sangat berharga bagi dia karena PON Papua adalah PON terakhirnya.

"Medali emas yang didapat merupakan perjuangan berat dan kerja sama tim di mana ini PON terakhir saya sehingga diharapkan mereka tetap berlatih dan berjuang untuk DKI Jakarta," harap Donni Trisnadi.

Untuk polo air putra, Jawa Barat mencetak sejarah dengan mengalahkan DKI Jakarta 8-5 untuk sekaligus memastikan medali emas di kolam renang Stadion Aquatik Kampung Harapan, Kabupaten Jayapura, Minggu.

Kemenangan pada pertandingan terakhir itu membuat Jawa Barat memuncaki klasemen akhir dengan 12 poin setelah empat kali menang dari empat laga.

Tiga kemenangan sebelumnya tercipta setelah menaklukkan Papua 20-12, mengalahkan Jambi 19-3 dan menghempaskan Jawa Timur 22-12.

Momen bersejarah itu terjadi di hadapan Gubernur Jabar Ridwal Kamil. "Senang sekali ya karena Jabar terakhir merebut emas polo air putra pada PON pertama 1948. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu," kata Pelatih Kepala Jawa Barat Henry Marciano Raditya.

Medali perunggu untuk cabang ini menjadi milik tuan rumah Papua yang dalam pertandingan keempat menaklukkan Jambi 20-17. Ini medali pertama Papua dari polo air putra.

Dari sepak takraw putri, Jawa Tengah merebut medali emas sepak takraw putri PON Papua setelah mengandaskan perlawanan Jawa Barat dalam dua babak pertandingan, Minggu malam WIT.

Laga final di GOR Trikora Universitas Cenderawasih, Kabupaten Jayapura, dibuka dengan keunggulan Jawa Barat tapi Jawa Tengah mengimbangi sampai 18-18 dan membalikkan kedudukan menjadi 21-20 sampai akhirnya menutup babak pertama dengan 24-22. Jawa Tengah tak tertahankan untuk kemudian memenangkan babak kedua dengan 22-20.

Baca juga: Jateng rebut emas sepak takraw beregu putri usai kalahkan Jabar

Sedangkan dari taekwondo, Jawa Barat akhirnya meraih emas pertama cabang olahraga taekwondo setelah pada hari kedua cabang ini menjuarai 57kg kyorugi senior putri lewat Aqila Aulia Ramadani yang menaklukkan wakil Jawa Tengah Nabila Amalia Umu Aiman dengan 20-14.

Pada PON 2016, tim taekwondo Jawa Barat menjadi juara umum setelah mengumpulkan 12 medali emas, 2 medali perak, dan 1 medali perunggu. Dan sepanjang Minggu ini, taekwondo mempertandingkan sejumlah nomor.

Dari futsal, Papua menggondol medali emas cabang olahraga futsal PON Papua 2021 setelah pada laga babak final Minggu siang menang dengan agregat 4-2 atas Jawa Barat dalam final di arena GOR Futsal Kabupaten Mimika yang dihadiri sekitar 800 hingga seribuan penonton.

Papua unggul 1-0 pada menit ke-5 melalui kaki M. Najib dan digandakan oleh Pieter Marcelino Ireuw tiga menit kemudian. Jawa Barat menipiskan keunggulan lawannya menjadi 2-1 berkat gol Armia Zainul Almaragi.

Kapten tim Jawa Barat Rio Pangestu Putra kemudian menyamakan kedudukan 2-2 pada babak kedua, tetapi FX Mikus segera merestorasi keunggulan Papua menjadi 3-2 sebelum Brian Ick menyempurnakan kemenangan Papua menjadi 4-2.

Baca juga: Papua gondol medali emas futsal PON XX

Untuk sofbol, kontingen Lampung menyabet medali emas pertama PON setelah menundukkan DKI Jakarta dengan skor 7-2 dalam laga final di Lapangan AURI Sentani, Jayapura, Minggu.

Ketua Umum KONI Lampung M. Yusuf Barusman dan Sekretaris KONI Subeno serta ofisial kontingen Lampung yang menyaksikan langsung laga final itu terus memberikan dukungan kepada timnya.

Tabuhan drum, teriakkan dan nyanyian penyemangat terus menggema di tribun penonton. Mereka bersorak ketika Lampung memastikan juara dan merebut medali emas.

Dari tenis, Jawa Timur membawa pulang dua medali emas berege putra dan putri setelah tim putra menekuk Bengkulu dalam final lewat Christopher Rungkat yang menyumbang angka pertama setelah menaklukkan Jeremy Nahor 6-0, 6-3 dan kemudiab M. Rifqi Fitriadi yang menyudahi perlawanan Aditya H Sasongko dengan 6-2, 6-1.

Kemenangan tim putra Jawa Timur ini adalah emas pertama yang diperebutkan dalam cabang olahraga tenis.

Beregu putri Jawa Timur juga mengikuti jejak putranya setelah mereka menang 2-1 atas lawannya DKI Jakarta di Lapangan Tenis Center Sian Soor, Kantor Wali Kota Jayapura, Minggu.

Aldila Sutjiadi membawa Jawa Timur setelah menang 1-6, 6-4, 7-6 atas Fitriani Sabatini, namun DKI Jakarta membalas melalui Deria Nur Haliza yang menundukkan Beatrice Gumulya 4-6, 7-5, 7-6. Tetapi ganda putri Aldila Sutjiadi/Jessy Rompies akhirnya memastikan medali emas Jawa Timur dari beregu putri setelah menyudahi perlawanan si kembar Fitriani Sabatini/Fitriana Sabrina dengan 4-6, 6-2 (10-7).

Tenis telah bergulir mendahului jadwal resmi PON Papua sejak 26 September dan baru berakhir 7 Oktober dengan mempertandingkan tujuh nomor.

Baca juga: Tekuk DKI, tim tenis putri Jatim sandingkan medali emas beregu

Terakhir dari muaythai, atlet Jawa Barat, Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan menyabet medali emas sedangkan Papua harus puas dengan medali perak setelah ditaklukkan oleh atlet Jawa Tengah dalam final cabang olahraga muaythai di GOR Sekolah Tinggi Teologi Gereja Injili Di Indonesia (STT GIDI).

Atlet Jawa Barat Nur Saadah memenangkan emas dari 43 kilogram putri, pada 45kg putri atlet Sulawesi Selatan Sri Eviyanti memastikan diri meraih medali emas setelah mengalahkan Irsalina dari Aceh, dan Muhammad Bayan Bangkit terlebih dahulu mengamankan satu keping medali emas setelah mengalahkan Galih dari Jawa Timur dalam 45 kilogram putra.

Cabang olahraga muaythai akan memperebutkan total 16 medali emas.

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021