Jayapura (ANTARA) - Pelatih tim sepak bola putra Aceh Fakhri Husaini mengatakan stamina akan menjadi faktor krusial pada babak enam besar PON XX Papua.

Maka dari itu, ia pun berjanji akan berusaha untuk mengembalikan stamina anak asuhnya jelang babak enam besar seusai laga melawan Kaltim di Stadion Barnabas Youwe, pada Senin.

"Saya merasa bahwa faktor stamina akan menentukan langkah kami ke babak berikutnya. Di penyisihan putaran kedua, kami hanya istirahat sehari," ungkap Fakhri.

"Sementara Papua sudah istirahat berapa hari. Ini tentu nanti akan jadi tugas kami (tim pelatih) untuk mempercepat recovery pemain agar secepatnya pulih kembali," sambungnya.

Selain faktor stamina, ia juga menilai timnya perlu melakukan evaluasi untuk memperbaiki celah mereka pada pertandingan pertama dan kedua. 

Baca juga: Aceh dan Kaltim pastikan lolos ke 6 besar sepak bola putra PON Papua 

Menurut dia, pada pertandingan pertama melawan Sulawesi Utara, timnya kerap kehilangan bola dengan begitu mudah, sedangkan saat melawan Kalimantan Timur, anak asuhnya gagal memanfaatkan banyak peluang.

"Yang saya kecewa, ketika pertandingan pertama, pemain kami terlalu sering memberikan bola gratis ke lawan, tapi sekarang kami terlalu banyak membuang peluang dan gawang kami kebobolan dengan cara yang sangat mudah," ujar Fakhri.

"Ini tentu bukan yang saya harapkan, ya, sebagai pelatih. Tentu akan ada evaluasi meskipun kami hanya punya waktu satu hari," tambahnya.

Tim sepak bola putra Aceh memastikan diri melaju ke babak enam besar PON Papua setelah mengalahkan Kalimantan Timur dengan skor 3-2 di Stadion Barnabas Youwe, Sentani, Kabupaten Jayapura.

Selanjutnya, Aceh yang berstatus juara Grup C itu akan bertemu dengan Grup D pada babak enam besar PON Papua cabang sepak bola putra, tergabung dengan tim Papua sebagai juara Grup A dan Sumatera Utara sebagai runner-up Grup B. 

Baca juga: Aceh juara grup C sepak bola putra PON Papua seusai tumbangkan Kaltim 
Baca juga: Aceh targetkan raih medali sepak bola PON Papua 

 

Pewarta: Aldi Sultan
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021